REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menyampaikan kritik terhadap negara Muslim dalam menyikapi aksi penistaan pembakaran Alquran. Dalam pandangannya, sikap yang diambil negara-negara Muslim dalam mempertahankan kesucian Alquran lemah dan mengecewakan.
Imigran Kristen asal Irak Salwan Momika membakar Alquran di depan gedung parlemen Swedia di Stockholm baru-baru ini, setelah ia membakarnya pula di depan masjid saat perayaan Idul Adha. Insiden serupa terjadi pula di Denmark.
Kelompok saya kanan Denmark, semula membakar Alquran di depan Kedubes Irak di Stockholm. Kemudian secara berurutan mereka juga membakarnya di depan kedubes negara Muslim lainnya, yaitu Mesir dan Turki.
"Kemarin, saya melihat orang ini (Momika) membakar Alquran, seandainya kita bisa mendengar kitab suci berucap, maka akan terlontar ’tak adakah pembela yang akan menolongku?’ Penistaan terhadap Alquran merupakan penghinaan bagi satu miliar Muslim.’’