Kamis 03 Aug 2023 20:00 WIB

Perkembangan Islam di Denmark

Sekitar 70,4 persen Muslim di Denmark adalah warga negara Denmark.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Salah satu masjid tempat ibadah umat Islam di Denmark (ilustrasi).
Foto: http://euroheritage.ne
Salah satu masjid tempat ibadah umat Islam di Denmark (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Proyeksi jumlah umat Islam di negara-negara Eropa mendapat perhatian yang meningkat sejak awal tahun 2000-an. Misalnya, survei yang dilakukan secara rutin antara tahun 1999 dan 2009 menunjukkan 84 persen imigran Irak dan keturunannya menganggap diri mereka Muslim.

Dikutip dari Religion statistik Denmark memiliki informasi tentang latar belakang nasional  atau etnis imigran dan keturunan. Karena itu, perkiraan jumlah muslim di Denmark harus didasarkan pada sejumlah asumsi tentang hubungan antara informasi demografis Statistik Denmark tentang imigran dan latar belakang nasional dan agama keturunan mereka, berdasarkan survei dan sumber informasi demografis dan statistik lainnya tentang kepatuhan beragama di antara kebangsaan yang berbeda di Denmark atau di negara asal para imigran. 

Baca Juga

Pada survei 1 Oktober 2017 sekitar 306 ribu (5,3 persen dari populasi)  meningkat dari sekitar 263.800 (4,7 persen dari populasi) sejak 1 Januari 2015 jumlah muslim di Denmark. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah pengungsi Suriah pada tahun 2015 dan 2016. 

Sekitar 70,4 persen Muslim di Denmark adalah warga negara Denmark (kebanyakan karena telah memperoleh kewarganegaraan Denmark). Pada 1 Januari 2015, sekitar 73,7 persen adalah warga negara Denmark.

Secara khusus, telah terjadi peningkatan besar dalam jumlah Muslim Suriah, dari 4,8 persen pada 2015 menjadi 11,8 persen saat ini. Mereka tersebar di berbagai daerah diantaranya sekitar 20,9 persen muslim di Denmark tinggal di kota Kopenhagen dan Frederiksberg, yang setara dengan 8,9 persen dari total populasi di kota tersebut. Sekitar 8,8 persen dari semua Muslim tinggal di Aarhus, yang setara dengan 7,9 persen dari total populasi. Sekitar 5,2 persen dari semua Muslim tinggal di Odense, yang setara dengan sekitar 7,9 persen populasi Odense.

Menurut pemetaan baru masjid di Denmark dari Universitas Aarhus, pada tahun 2017 terdapat 161 masjid di Denmark dan mungkin hingga sembilan masjid tambahan meningkat dari 115 pada tahun 2006. Ini sesuai dengan peningkatan sebesar 40 persen atau 48 persen jika sembilan tempat dimasukkan, yang mungkin juga merupakan masjid, menurut penelitian tersebut.

Peningkatan jumlah masjid kira-kira sesuai dengan peningkatan persentase sekitar 44 persen sejak 2006 dalam jumlah Muslim di Denmark, karena angka ini,  diperkirakan telah meningkat dari sekitar 206 ribu menjadi sekitar 296 ribu pada 1 Januari. 2017 Ini juga berarti ada sekitar 1.740 Muslim per masjid di Denmark atau 1.840 muslim jika jumlah masjid 161).

Komunitas Muslim tumbuh melalui imigrasi Muslim dari negara lain, melalui kelahiran dan melalui perekrutan orang-orang beriman baru yang berpindah agama atau pindah agama. Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan jumlah migran dengan latar belakang Suriah sangat mempengaruhi proyeksi tersebut secara dramatis. Jika jumlah pengungsi pencari suaka di Denmark terus turun, hal ini akan berdampak pada proyeksi umat Islam ke depan. Hal yang sama berlaku untuk setiap inisiatif dari Folketing, yang bermaksud untuk mengurangi migrasi negara non-Barat.

Dikutip dari data Kementerian Luar Negeri Denmark, karena Otoritas Denmark tidak mendaftarkan keyakinan agama individu, informasi tersebut sebagian didasarkan pada perkiraan dari sumber terbuka. Otoritas Denmark tidak mendaftarkan keyakinan agama individu. Warga Muslim menikmati hak sipil dan politik penuh dalam demokrasi Denmark. Beberapa Muslim adalah anggota parlemen dan memegang kursi di dewan kota.

Saat ini terdapat 22 komunitas Islam yang disetujui di Denmark. Peraturan yang sama berlaku untuk semua komunitas agama yang disetujui. Anggota komunitas keagamaan yang disetujui dapat memperoleh hak untuk memotong kontribusi keuangan mereka kepada komunitas keagamaan dari penghasilan kena pajak mereka.

Semua pekerja agama asing seperti imam atau khatib diminta untuk lulus tes bahasa Denmark dalam waktu enam bulan setelah memasuki negara tersebut.

Berbicara Islam juga tak lepas dari makanan halal. Penyembelihan halal diperbolehkan di Denmark. Makanan halal tersedia secara luas dan Denmark adalah pengekspor utama daging halal ke dunia Arab.

Sedangkan untuk pemakaman muslim, di lima belas pemakaman kota yang ada (semua ditahbiskan Kristen) telah tersedia untuk penggunaan Muslim sejak tahun 1975. Kelompok agama juga memiliki hak untuk memperoleh tanah untuk tujuan mendirikan situs pemakaman.

Pada 2006 sebuah pemakaman Muslim milik Danish Islamic Burial Fund didirikan di dekat Kopenhagen. Diperkirakan 200 Muslim meninggal setiap tahun di Denmark. Sekitar setengah dari mereka dimakamkan di negara asalnya. Pada tahun 2008, pemerintah kota Herning dan Roskilde sama-sama menyetujui pendirian pemakaman Muslim.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement