REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Dalam langkah yang mengkhawatirkan, kampanye China telah menekan kebebasan beragama, termasuk menargetkan masjid-masjid ikonik dan terkenal. Yang terbaru adalah menghancurkan kubah dan menara masjid.
Kubah dan menara merupakan ciri khas sebuah masjid, tempat ibadah umat Islam. Karena ciri khas ini atau simbol ini dianggap bukan berasal dari China, maka pemerintah Tiongkok melarangnya.
Dilansir dari Shiawaves pada Kamis (3/8/2023), penghancuran menargetkan menara dan kubah masjid agung di Shadian, bulan ini. Muslim Hui yang selalu menghidupkan masjid tersebut sangat mengecam, melakukan unjuk rasa, tapi mereka tetap tak berdaya karena menemukan kubah dan menara masjidnya telah menjadi reruntuhan.
Ini bukan yang pertama, Pemerintah China akan melakukan aksi serupa dan lebih luas terhadap situs-situs Islam di seluruh negeri menurut sebuah artikel oleh Foreign Press.