REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liga Pro Arab Saudi dipastikan masih akan tetap mendatangkan pemain-pemain top pada masa mendatang. Ini disampaikan Peter Hutton yang menjabat eksekutif liga tersebut pada Kamis (3/8/2023).
Menurut laporan Daily Mail, klub-klub Arab Saudi telah mengeluarkan lebih dari 350 juta poundsterling (sekitar Rp 6,73 triliun) pada bursa transfer musim panas ini saja demi membuat liga mereka menjadi salah satu yang populer di dunia.
Pemain-pemain dari Chelsea, Manchester City dan Bayern Munchen berhasil digoda untuk bermain di Arab Saudi. Al-Hilal memberikan tawaran 259 juta poundsterling (sekitar Rp4,98 triliun) untuk memboyong Kylian Mbappe dari PSG bulan lalu.
"Saya rasa anggarannya sudah ada untuk beberapa tahun lagi, saya tidak lihat kami (liga Arab Saudi) melambat," kata Peter Hutton.
"Saya sudah bekerja di bidang olahraga selama 40 tahun dan saya tidak pernah melihat proyek sebesar, seambisius dan berusaha untuk sukses seperti ini. Investasi dari Arab Saudi sangatlah luar biasa. Sungguh akselerasi yang besar."
Dia menganggap Eropa masih tetap daya tarik besar bagi dunia sepak bola, tetapi akan bagus bahwa sepak bola memiliki kekuatan di seluruh dunia.
Liga Arab Saudi mulai dilirik para pecinta sepak bola sejak Al-Nassr merekrut megabintang global Cristiano Ronaldo setelah dia hengkang dari Manchester United pada awal tahun ini.
Hutton mengatakan transfer itu menyebabkan 170 negara berbeda menjalin kesepakatan untuk menyiarkan pertandingan Liga Pro Arab Saudi di seluruh dunia.
Sejak saat itu, Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi telah mengambil alih empat klub terkemuka dan menginvestasikan dana demi mendatangkan bakat-bakat terbaik dunia.
Benzema bergabung dengan Al-Ittihad setelah meninggalkan Real Madrid, sementara mantan kapten Liverpool Henderson menyelesaikan transfer ke Al-Ettifaq, yang dilatih oleh Steven Gerrard, musim panas ini.
N'Golo Kante, Roberto Firmino, Ruben Neves, Riyad Mahrez dan Sadio Mane adalah nama-nama top lainnya yang telah pindah dari kompetisi Eropa ke Liga Pro dalam beberapa pekan terakhir.
Ikuti Whatsapp Channel Republika