REPUBLIKA.CO.ID, KOSTOLAC -- Arkeolog Serbia sibuk membersihkan pasir dan tanah dari kapal kayu Romawi kuno yang ditemukan para penambang di tambang batu bara yang luas. Setelah ekskavator di tambang Drmno menemukan sejumlah kayu, para ahli dari situs bekas pemukiman Romawi di dekatnya yang dikenal sebagai Viminacium bergegas mencoba mengawetkan kerangka kapal tersebut.
Ini penemuan kedua di daerah itu sejak tahun 2020.
Kapal kuno tersebut mungkin merupakan bagian dari armada sungai yang melayani kota Romawi yang luas dan sangat maju dengan 45.000 penduduk yang memiliki hippodrome, benteng, forum, istana, kuil, amfiteater, saluran air, pemandian, dan bengkel.
Kepala arkeolog Miomir Korac mengatakan temuan sebelumnya menunjukkan kapal tersebut mungkin berasal dari abad ke-3 atau ke-4 Masehi. Saat Viminacium menjadi ibu kota provinsi Moesia Superior, Romawi dan memiliki pelabuhan di dekat sebuah anak sungai Sungai Donau.
"Kami mungkin berasumsi kapal ini berasal dari zaman Romawi, tapi kami tidak yakin dengan usia pastinya," katanya di lokasi berdebu yang menggantung di atas lubang batu bara yang luas, Selasa (2/8/2023).
Korac menjelaskan kayu-kayu tersebut pertama-tama disemprot dengan air dan disimpan di bawah terpal untuk mencegah pembusukan di musim panas. Para arkeolog yakin dua kapal dan tiga sampan yang ditemukan sejauh ini di daerah tersebut tenggelam atau ditinggalkan di tepi sungai.
Tujuan penggalian dan pelestarian kapal kuno ini adalah untuk memamerkan penemuan terbaru ini bersama ribuan artefak yang digali dari Viminacium di dekat kota Kostolac, 70 km (45 mil) sebelah timur Beograd.
Mladen Jovicic, yang merupakan bagian dari tim yang mengerjakan kapal yang baru ditemukan itu, mengatakan akan sangat sulit memindahkan lambung kapal sepanjang 13 meter itu tanpa merusaknya.
"Teman-teman teknisi kami akan menyiapkan struktur khusus yang akan diangkat dengan derek, dan seluruh proses konservasi selanjutnya akan dilakukan bertahap," katanya.
Penggalian Viminacium telah berlangsung sejak 1882, namun para arkeolog memperkirakan mereka baru menjelajahi 5 persen dari situs tersebut. Menurut para arkeolog situs itu seluas 450 hektar dan unik karena tidak terkubur di bawah kota modern.
Penemuan sejauh ini termasuk ubin emas, patung giok, mozaik dan lukisan dinding, senjata, dan sisa-sisa tiga mammoth.