REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor belum menerima laporan kekeringan atau kekurangan air bersih dari warga. Di tengah musim kemarau ini, air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) masih mengalir di permukiman warga Kota Bogor.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas mengatakan, Kota Bogor yang wilayahnya kecil masih terlayani oleh PDAM melalui Perumda Tirta Pakuan. “Selama aliran PDAM tidak terganggu, warga masih aman. Sampai hari ini belum ada laporan (kekurangan air) yang masuk,” kata Theo, Jumat (4/8/2023).
Theo menjelaskan, pada pekan lalu BPBD Kota Bogor memang mendapat laporan permintaan air bersih di wilayah Kecamatan Bogor Selatan. Namun, laporan itu berkaitan dengan kerusakan pipa, sehingga aliran air bersih ke rumah-rumah warga terganggu.
“Kalau karena kekeringan sampai saat ini masih belum ada laporan. Mudah-mudahan nggak,” ujarnya.
Kendati demikian, Theo mengaku, BPBD siap untuk membantu suplai air bersih apabila warga mulai kekurangan air, atau ada gangguan pada PDAM. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran, Perumda Tirta Pakuan, dan Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor apabila diperlukan.
Di samping itu, menurut Theo, sejauh ini BPBD Kota Bogor juga memantau dan terus membuat laporan atas kondisi dua bendungan yang ada di Kota Bogor. Dua bendungan itu dialiri Sungai Ciliwung dan Cisadane.
Dari pantauan Theo, dua sungai tersebut saat ini memang dalam kondisi surut. Bahkan Bendungan Katulampa di Kecamatan Bogor Timur hanya dialiri debit air sekitar 3.500 liter per detik.
“Jadi, kelihatan benar kalau sekarang musim kering. Termasuk juga yang Cisadane. Tapi pasokan air bersih untuk warga masih aman,” katanya.