REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Santri Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash, Kuningan, Jawa Barat mengikuti Jambore Dunia XXV 2023 di San Man-Geum, Jeollabuk-do, Korea Selatan.
Keikutsertaan pada kegiatan berskala internasional ini merupakan yang ketiga kalinya bagi para santri Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash. Jambore Dunia yang di ikuti kurang lebih 43.000 peserta dari 158 negara di dunia itu berlangsung dari tanggal 2 sampai dengan 12 Agustus 2023 mendatang.
“Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT kita bisa mengikuti kegiatan pada level Internasional ini adalah mimpi kita bisa mengikuti event Internasional,” ujar Pimpinan Pondok sekaligus Majelis Pembimbing Gugus Depan (MABIGUS) Tata Taufik, dalam keterangannya pada Jumat (4/8/2023).
Kiai Tata juga menyampaikan alasan santri harus mengikuti kegiatan tersebut, agar dapat berperan aktif dalam menggerakkan dari berbagai macam lini kehidupan. Baik dalam skala nasional maupun internasional. Lalu keikutsertaan pada Jambore dunia juga merupakan bagian dari upaya pembinaan dan pengembangan gerakan Pramuka di Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash.
“Semoga dengan keikutsertaan anggota Pramuka dalam Jambore Dunia ini akan memberikan pengalaman berharga yang dapat mendorong peningkatan kapasitas diri,” harap Tata Taufik yang juga sebagai Presiden Perhimpunan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2I) itu.
Selain itu, keikutsertaan pesantren pada Jambore ini merupakan hal yang penting, pesantren diharuskan untuk menjadi bagian dari penduduk dunia, berperan aktif dalam menggerakkan berbagai lini kehidupan baik secara regional, nasional, maupun secara internasional. Dengan mengikuti kegiatan ini santri dapat lebih banyak berkontribusi positif kepada lingkungan dan masyarakat.
Dalam kegiatan ini, Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash mengirim lima santri dan satu pendamping. Kegiatan pramuka berskala internasional ini sudah tidak asing lagi bagi para santri Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlas, sebelum Jambore Jambore Dunia XXV 2023 di San Man-Geum, Jeollabuk-do, Korea Selatan, mereka juga pernah mengikuti kegiatan serupa di Malaysia.
Kegiatan Pramuka Dunia
Menurut Tata Taufik dari sekitar 1452 peserta utusan Indonesia pada Jambore Dunia di Korea Selatan, sekitar 751 peserta atau sekitar 51,7 persen berasal dari Pondok Pesantren dan Lembaga Pendidikan Islam. Jumlah peserta yang cukup signifikan tersebut menandakan semangat pertisipasi pesantren di Indonesia dalam event kepramukaan dunia cukup tinggi.
Partisipasi aktif dari pesantren dan Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia diharapkan dapat mewarnai kepramukaan Indonesia khusunya, dan kepramukaan dunia pada skala global. Pesantren-pesantren yang mengirimkan utusan peserta pada Jambore dunia di antaranya, Darusaalam Gontor, Darul Quran Tanggerang, Darunnajah Jakarta, Al-Ikhlash Kuningan, dan pesantren lainnya.
“Keikutsertaan pesantren dan lembaga pendidikan Islam pada Jambore dunia diharapkan dapat memperkuat kepramukaan dan memajukan pramuka dalam kegiatan apapun,” harap Tata Taufik.