Jumat 04 Aug 2023 20:31 WIB

Masuk Puncak Musim Kemarau, 8 Hektare Lahan di Aceh Alami Karhutla

Karhutla terjadi di sejumlah wilayah di Aceh.

Sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupaya memadamkan karhutla di Aceh (Foto: ilustrasi)
Foto: Antara/Bayu Pratama S
Sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupaya memadamkan karhutla di Aceh (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kebakaran lahan terjadi di Aceh yang tengah memasuki puncak musim kemarau sehingga menghanguskan lahan seluas 8 hektare di wilayah Gampong Alue Glong, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar, menurut Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA). "Kondisi terakhir api sudah berhasil dipadamkan," kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBA di Banda Aceh, Jumat (4/8/2023).

Ia menjelaskan kebakaran lahan itu terjadi pada Jumat, sekitar pukul 13.30 WIB. Luas lahan yang terbakar sekitar 8 hektare. Petugas yang berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kebakaran tersebut.

Baca Juga

"Diduga penyebab terjadinya kebakaran lahan tersebut akibat pembukaan lahan baru dengan cara membakar," katanya.

Menurut Ilyas, saat menerima informasi kebakaran, BPBD Aceh Besar langsung mengerahkan lima unit armada pemadam kebakaran (Damkar) dari Pos Seulimum ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman.

"Upaya pemadaman juga didukung oleh personel TNI, Polri, dan masyarakat. Api berhasil dipadamkan pukul 17.15 WIB," kata Ilyas.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut secara umum wilayah Aceh sudah memasuki puncak musim kemarau, sehingga beberapa kabupaten/kota di provinsi itu diimbau untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Wilayah Aceh sudah mulai memasuki puncak musim kemarau,” kata prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besa, Nuria.

Saat ini, kata dia, secara umum cuaca di wilayah Aceh cerah dengan kelembapan udara yang cukup kering dan sinar ultraviolet yang cukup tinggi dan curah hujan juga cukup rendah. Jika dilihat dari tingkat kelembapan udara yang cukup kering, BMKG meminta beberapa daerah di Aceh untuk mewaspadai potensi karhutla, di antaranya Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Jaya, Aceh Timur, Bener Meriah, dan Aceh Tengah.

“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada akan adanya potensi karhutla dan diimbau untuk tidak melakukan pembakaran hutan secara sengaja karena dikhawatirkan akan menyebar dengan cepat saat udara cukup kering seperti saat ini,” kata Nuria.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement