Jumat 04 Aug 2023 22:47 WIB

Wapres Minta Gubernur Kaltim Libatkan Pesantren Tingkatkan Vokasi

Sebab salah satu fungsi pesantren adalah transformasi masyarakat.

Wakil Presiden KH Maruf Amin didampingi Ketua Baznas Noor Akhmad saat menyerahkan simbolis bantuan beasiswa santri menuju perguruan tinggi negeri di Pondok Pesantren Nabil Husein, Samarinda, Kaltim, Jumat (4/8/2023).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Maruf Amin didampingi Ketua Baznas Noor Akhmad saat menyerahkan simbolis bantuan beasiswa santri menuju perguruan tinggi negeri di Pondok Pesantren Nabil Husein, Samarinda, Kaltim, Jumat (4/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta Gubernur Kalimantan Timur melibatkan pesantren dalam meningkatkan keterampilan vokasi masyarakat di Kalimantan Timur.

Hal itu disampaikan Wapres saat bersilaturahmi dengan para ulama dan pengasuh pondok pesantren, di Pondok Pesantren Nabil Husein, Loa Bangkung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (4/8/2023) sebagaimana disampaikan Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi.

Baca Juga

"(Wapres meminta) kepada Gubernur (Kaltim) untuk bekerja sama dengan pesantren-pesantren yang dianggap mempunyai kemampuan. Sebab pesantren itu punya fungsi, salah satu fungsinya adalah transformasi masyarakat," kata Masduki dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (4/8/2023).

Masduki mengatakan Wapres ingin keahlian masyarakat Kalimantan Timur bisa meningkat, seiring dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara di wilayah itu. "Dalam konteks ini tentu saja vokasi itu menjadi salah satu (yang) diperintahkan oleh Wakil Presiden kepada Gubernur (Kaltim)," ujar Masduki. 

Menurut Masduki, Wapres berharap masyarakat di Kalimantan Timur nantinya bisa berkontribusi dalam mengisi pembangunan Ibu Kota Nusantara di Provinsi Kaltim.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement