Sabtu 05 Aug 2023 11:57 WIB

Ketua MUI Kota Tasikmalaya Akui Salah Datang ke Ponpes Al Zaytun

MUI Jabar akan memusyawarahkan keputusan yang akan diberikan.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Ketua PCNU Kota Tasikmalaya, KH Ate Mushodiq.
Foto: Dok. Republika
Ketua PCNU Kota Tasikmalaya, KH Ate Mushodiq.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat telah memanggil Ketua MUI Kota Tasikmalaya KH Ate Mushodiq. Pemanggilan untuk memgklarifikasi kehadiran dan dukungannya di Pondok Pesantren Al Zaytun, Jumat (4/8/2023). Hasilnya, ulama tersebut mengakui salah datang ke Ponpes Al Zaytun.

Sekretaris MUI Jabar Rafani Akhyar mengatakan telah meminta klarifikasi terhadap Ketua MUI Kota Tasikmalaya dan mendengar penjelasannya. Ulama tersebut terbuka dan akhirnya mengakui bersalah datang ke Ponpes Al Zaytun.

Baca Juga

"Beliau terbuka, jadi dalam hal ini memang dia merasa salah diakui salah selanjutnya menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada MUI," ucap dia saat dihubungi, Sabtu (5/8/2023).

Dia mengaku, akan segera melakukan rapat kembali untuk memusyawarahkan keputusan yang akan diberikan. Pertemuan kemarin, Jumat, ia mengaku, hanya meminta dan mendengarkan penjelasan.

"Kami akan rapat lagi memusyawarahkan bagaimana menghadapi sebaiknya kasus ini," kata dia.

Saat memberikan sambutan, Rafani mengatakan, Ketua MUI Kota Tasikmalaya dalam keadaan sakit atau setengah sadar. Ia mengatakan, yang bersangkutan tidak diagendakan untuk memberikan sambutan.

Namun, secara tiba-tiba pihak protokol meminta agar yang bersangkutan memberikan sambutan.

"Beliau mengakui bahwa pada waktu menyampaikan pernyataan sambutan di Al Zaytun dalam keadaan sakit dan setengah tidur tidak menyadari dan karena tidak ada agenda memberikan sambutan. Sebetulnya tiba-tiba di Al Zaytun diberi sambutan diberi oleh protokol," kata dia.

Selain itu, dia mengatakan, pihak Al Zaytun sempat mendatangi pesantren milik Ketua MUI Kota Tasikmalaya. Mereka mewawancarai KH Ate dengan adanya penggiringan.

"Sebetulnya dari pihak pesantren, beliau meminta apa yang mau diwawancara dikasihkan beberapa poin, tapi pelaksanaannya melebar kemana-mana," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement