REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dukungan Amerika Serikat (AS) untuk Israel dinilai tidak lagi melayani kepentingan strategis negeri Paman Sam. Mantan direktur senior Dewan Keamanan Nasional untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Steven Simon mendesak Washington untuk mempertimbangkan kembali hubungan dengan Tel Aviv.
Sosok yang mengelola langsung berkas Israel-Palestina di bawah pemerintahan mantan presiden AS Barack Obama ini menyamakan situasi saat ini dengan "sindrom sarang kosong". Istilah itu menunjukkan bahwa AS merasa sulit melepaskan dukungannya yang sudah lama untuk Israel.
Penilaian-penilaian tersebut Simon tuangkan dalam buku baru berjudul Grand Delusion: The Rise and Fall of American Ambition in the Middle East. Dia mengadvokasi penilaian ulang mendasar atas hubungan AS-Israel, sambil berargumen bahwa dukungan AS untuk Israel tidak lagi melayani kepentingan strategis AS.
Selama beberapa dekade, kebijakan AS di Timur Tengah sebagian besar tetap tidak berubah di berbagai pemerintahan. Namun, dengan Israel menghadapi titik balik penting dalam demokrasi, hubungan dengan Palestina, dan potensi normalisasi dengan Arab Saudi, kebijakan AS yang berpusat di sekitar Israel justru perlu dipertimbangkan kembali.