Sabtu 05 Aug 2023 20:06 WIB

Masa Operasional Haji Secara Resmi Ditutup, Menag: Terima Kasih Petugas

Masa operasional penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M secara resmi ditutup.

Red: Agung Sasongko
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, usai menyambut kedatangan rombongan petugas haji yang tiba dari Tanah Suci. , Sabtu (5/8/2023).
Foto: Dok MCH 2023
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, usai menyambut kedatangan rombongan petugas haji yang tiba dari Tanah Suci. , Sabtu (5/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa operasional penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M secara resmi ditutup. "Saya bersyukur, secara umum penyelenggaraan layanan haji tahun ini berjalan lancar. Alhamdulillah, hari ini saya baru saja menyambut kedatangan 355 petugas haji yang telah bertugas selama lebih dari 60 hari di Arab Saudi," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, usai menyambut kedatangan rombongan petugas haji yang tiba dari Tanah Suci. , Sabtu (5/8/2023). 

Sebelumnya, pada Jumat (4/8/2023) kelompok terbang 88 asal Embarkasi Surabaya (SUB 88) menjadi rombongan jamaah terakhir yang tiba di Tanah Air.  "Dengan kembalinya seluruh petugas dan jemaah haji Indonesia ke Tanah Air, maka masa operasional haji selesai. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu berlangsungnya penyelenggaraan ibadah haji," ujar Menag. 

Baca Juga

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Tb Ace Hasan Sadzily, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief dan jajaran, Inspektur Jenderal Kemenag Faisal Ali Hasyim, serta para Staf Khusus, Tenaga Ahli, dan Staf Ahli Menteri Agama.  Ucapan terima kasih tersebut disampaikan Menag kepada seluruh mitra Kementerian Agama, antara lain kepada  DPR RI, Kemenkes, Kemenhub, dan BPKH. "Terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh petugas yang telah mendedikasikan dirinya untuk melayani seluruh jemaah haji Indonesia," ujar Menag. 

Menag mengungkapkan, ada di antara petugas yang harus menggendong jamaah, bahkan sampai membersihkan kotorannya. "Termasuk memberikan pelayanan maksimal dalam proses safari wukuf lansia dan jamaah disabilitas. Ini jelas harus diapresiasi," kata Menag.

"Tenaga kesehatan juga berjibaku dalam memberikan layanan kepada jamaah. Ini baru secuil gambaran, tapi banyak sekali testimoni dari jemaah haji tentang dedikasi dan komitmen petugas dalam melayani jemaah haji, termasuk jemaah yang lansia dan disabilitas. Saya mengucapkan banyak terima kasih," imbuh Gus Men, panggilan akrabnya. 

Gus Men mengungkapkan, tahun ini Indonesia memiliki kuota dasar 221.000, terdiri atas 203.320 jamaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji Khusus. Tahun ini, Indonesia mendapat kuota tambahan 8.000, terdiri atas 7.360 jemaah haji reguler dan 640 jamaah haji Khusus. 

"Jadi total ada 210.680 kuota jamaah haji reguler dan 18.320 jemaah haji khusus," ungkapnya. 

Total ada 209.782 jamaah haji reguler asal Indonesia yang tiba di Arab Saudi. Sebanyak 103.809 jamaah (276 kloter) berangkat pada gelombang pertama (24 Mei – 7 Juni 2023) dari Tanah Air menuju Madinah. Sebanyak 105.973 jamaah (282 kloter), berangkat pada gelombang kedua (8 – 25 Juni 2023) dari Tanah Air menuju Jeddah. 

Dari 209.782 yang tiba di Arab Saudi, sebanyak 208.952 telah kembali ke Tanah Air selama fase pemulangan (4 Juli – 4 Agustus 2023).  "Masih ada 77 jamaah masih dirawat di RS Arab Saudi,  dan ada satu jamaah yang hilang saat puncak haji dan saat ini masih saya perintahkan untuk terus dilakukan proses pencarian," ungkap Gus Men. 

Khusus untuk jemaah yang sakit, Gus Men menuturkan, Kemenag melalui Kantor Urusan Haji (KUH) terus melakukan pendampingan. "Bila nanti sudah sembuh, kami juga yang akan urus kepulangannya," tegas Menag. 

Berdasarkan data Siskohat, menurut Menag, hingga akhir masa operasional haji ada 773 jemaah wafat. "Ini terdiri dari 752 jamaah haji reguler, 18 jemaah haji Khusus, dan tiga jemaah haji furoda," lanjutnya. 

Dari 752 jemaah haji reguler yang wafat, sebanyak 562 orang di antaranya berusia 65 tahun ke atas. Sebanyak 81 orang berusia 60 – 64 tahun. Sedang 109 jemaah lainnya berusia di bawah 60 tahun. Jemaah wafat paling tua berusia 98 tahun (2 orang), sedang jemaah termuda yang wafat berusia 42 tahun (6 orang).

Menag juga mengungkapkan, ada dua layanan yang pertama kali dilakukan dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Pertama, fasilitasi safari wukuf lansia dan jemaah disabilitas. Total ada 129 jemaah yang mengikuti safari wukuf lansia dan jemaah disabilitas. Selain itu, ada 238 jemaah haji Indonesia yang sakit dan disafariwukufkan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Kedua, penyediaan tambahan 5 liter air zamzam bagi jamaah haji Indonesia. "Air Zamzam tersebut sudah siap dan ada di Arab Saudi, hanya masih menunggu penyelesaian administrasi untuk proses pengirimannya. Nantinya jemaah dapat mengambil air Zamzam itu di Kanwil Kemenag Provinsi atau Kantor Kemenag Kabupaten/Kota," ujar Gus Men. 

Selanjutnya, Menag mengungkapkan pihaknya juga akan melakukan evaluasi secara komprehensif terhadap penyelenggaraan ibadah haji. "Kami masih memiliki beberapa catatan. Salah satunya menindaklanjuti temuan Nazaha (lembaga antikorupsi Arab Saudi) terkait dengan masalah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina," tuturnya.

Hasilnya, Nazaha Saudi menemukan adanya sejumlah kekurangan pelayanan yang semestinya disediakan pihak ketiga (Mashariq). "Ini sejalan dengan penegasan PPIH sejak awal bahwa persoalan layanan Armuzna sepenuhnya menjadi tanggung jawab Mashariq. Fakta ini akan menjadi pertimbangan dan bahan evaluasi dalam persiapan penyelenggaran ibadah haji 1444 H," ujar Menag. 

Evaluasi lain yang akan menjadi perhatian, menurut Menag, adalah terkait dengan istithoah kesehatan. "Kami akan bicarakan dengan DPR, bila sebelumnya jemaah melunasi dulu biaya haji baru tes kesehatan, nah ke depan apa memungkinkan untuk dibalik," ujar Menag. 

"Jadi, apakah mungkin pemeriksaan kesehatan dulu, baru pelunasan. Ini kita akan bicarakan nanti," imbuhnya.

Senada dengan Gus Men, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Sadzily  yang hadir dalam kesempatan tersebut juga mengungkapkan pentingnya evaluasi secara komprehensif. "Kami akan menyampaikan hasil evaluasi secara resmi secepatnya. DPR juga telah melakukan pengawasan, dan laporannya sudah kami susun secara komprehensif, untuk nanti bisa kita bahas untuk perbaikan layanan haji ke depan," ujar Ace. 

Ace juga menyampaikan pihaknya mengapresiasi seluruh kerja keras pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada jamaah haji. "Kami mengucapkan rasa syukur atas telah selesainya masa operasional haji 1444H/2023M. Terima kasih atas jerih payah yang telah dilakukan berbagai pihak," tutur Ace.

"Atas nama seluruh rakyat Indonesia, kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan layanan haji. Untuk seluruh jemaah haji, semoga menjadi haji mabrur dan memberikan kebaikan untuk bangsa," tutupnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement