Ahad 06 Aug 2023 07:41 WIB

BPBD Jatim Siaga Kekeringan, Salurkan Air Bersih ke 15 Kabupaten

Dampak el-Nino dapat menyebabkan meningkatnya potensi ancaman kekeringan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Warga antre mengambil air saat penyaluran air bersih (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Warga antre mengambil air saat penyaluran air bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur (Jatim) telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi kekeringan di sejumlah daerah. Salah satunya dengan melakukan pengiriman air bersih ke 15 kabupaten di Jatim.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Jatim, Satriyo Nurseno mengungkapkan, sejumlah wilayah yang telah mendapatkan air bersih, yaitu Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Mojokerto.

Kemudian juga Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Probolinggo telah menerima bantuan air bersih. "Ada pula Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep," jelasnya saat dikonfirmasi Republika.

Di samping menyalurkan bantuan air bersih, pihaknya juga telah mendistribusikan 300 buah tandon dan 10 ribu buah jerigen ke seluruh BPBD kabupaten/kota wilayah Jatim. Kemudian juga bekerja sama dengan BPBD kabupaten/kota untuk mendistribusikan air bersih ke wilayah yang mengalami kekurangan air bersih.

Lalu langkah terakhir dengan menyosialisasikan dan mengedukasi warga terkait Kampanye Hemat Air. Sebagaimana diketahui, Indonesia termasuk Jatim diprediksi akan mengalami musim panas ekstrem. Intensitas el-Nino di Jatim diprediksi mencapai puncaknya pada Agustus sampai September 2023.

Menurut Satriyo, dampak el-Nino dapat menyebabkan meningkatnya potensi ancaman kekeringan. Lalu juga dapat mengurangi persediaan air, baik untuk rumah tangga maupun pertanian. Selanjutnya, juga bisa menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.

Dari sisi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, telah mengeluarkan status Siaga Darurat Kekeringan dan Kebakaran Hutan dan Lahan terhitung mulai 17 Mei sampai 17 November 2023. Adapun potensi wilayah kekeringan di Jatim berdasarkan data tahun sebelumnya sebanyak 27 kabupaten.

Rinciannya, yakni di 221 kecamatan, 844 desa, dan 1,617 dusun. Selain itu, sebanyak 13 kabupaten/kota juga telah mengeluarkan status terkait masalah kekeringan dan kebakaran hutan. Lebih rinci, empat kabupaten dengan status tanggap darurat, yaitu Kabupaten Jember, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Mojokerto.

Selanjutnya, sembilan kabupaten/kota dengan status siaga darurat, yakni Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Sampang dan Kota Batu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement