Ahad 06 Aug 2023 12:16 WIB

Mahasiswa KKN Kolaborasi Bentuk Relawan Tekan Angka Bunuh Diri di Halut

Rata-rata, kasus bunuh diri ini terjadi pada usia produktif.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Ilustrasi bunuh diri
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi bunuh diri

REPUBLIKA.CO.ID, HALMAHERA UTARA -- Kasus bunuh diri dalam tiga tahun terakhir di Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara, cukup tinggi. Terutama di Desa Gorua Selatan, Kecamatan Tobelo Utara, Halut, Maluku Utara.

Kepala Desa Gorua Selatan, Mirwan Idris mengatakan, setidaknya sudah ada enam kasus bunuh diri yang terjadi sejak 2022 hingga 2023 ini. Rata-rata, kasus bunuh diri ini terjadi pada usia produktif yakni remaja hingga dewasa di bawah 30 tahun.

"Sejak 2020 sampai 2023 sudah ada enam kali bunuh diri, April (2023) lalu terakhir kasus bunuh dirinya. Dari data yang ada memang (kasus di Gorua Selatan) terbanyak di Halut, mungkin juga di Maluku Utara. Rata-rata (kasusnya terjadi pada) pelajar, anak-anak muda," kata Mirwan saat ditemui di Desa Gorua Selatan, Tobelo Utara, Halut, Maluku Utara.

Bahkan, kasus percobaan bunuh diri juga sudah beberapa kali ditemukan di desa tersebut. Menurut Mirwan, remaja yang sudah melakukan bunuh diri maupun percobaan bunuh diri karena dalam pengaruh alkohol dan merupakan pecandu lem.