Ahad 06 Aug 2023 13:30 WIB

PLN Siapkan Sistem Listrik Hijau dan Canggih untuk Istana Kepresidenan di IKN

Sistem kelistrikan ini mengusung konsep state of the art of technology.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Suasana proyek pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (30/5/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Suasana proyek pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (30/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN (Persero) akan menyiapkan sistem kelistrikan yang andal untuk Istana Kepresidenan di ibu kota negara (IKN) Nusantara. Sistem kelistrikan ini mengusung konsep state of the art of technology dengan berbasis pada pasokan listrik ramah lingkungan, indah, dan didukung oleh teknologi pintar.

Sistem serupa telah diterapkan PLN dalam revitalisasi kelistrikan di Istana Kepresidenan Jakarta pada (1/8/2023). Revitalisasi ini akan membuat sistem kelistrikan di Istana Kepresidenan menjadi tempat yang paling andal di seluruh Indonesia.

Baca Juga

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, revitalisasi kelistrikan yang telah dilakukan PLN di Istana Kepresidenan Jakarta merupakan tahapan untuk membangun sistem kelistrikan yang lebih andal di IKN. Untuk pembangunan sistem kelistrikan IKN, PLN menganut prinsip green, beautiful, dan smart berbasis artificial intelligence (AI).

"Revitalisasi kelistrikan Istana ini ibaratnya adalah prototipe bagi kami untuk membangun sistem kelistrikan yang lebih besar lagi, yaitu sistem kelistrikan di IKN," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (6/8/2023).

Darmawan mengatakan, PLN menyiapkan sistem kelistrikan modern yang terintegrasi untuk menjamin listrik yang andal tanpa kedip. Listrik untuk istana akan disuplai dari 4 gardu induk yang dibackup genset dengan kapasitas 4 x 2.000 kilovolt ampere (kVA) dan uninterruptible power supply (UPS) 8 x 400 kVA yang dapat beroperasi terus-menerus.  

Sementara untuk menjaga keindahan, peralatan yang berupa trafo, UPS serta genset akan ditanam di dalam tanah dengan kedalaman kurang lebih 10 meter, dan seluruh peralatan tersebut terjamin keamanannya. Selanjutnya, untuk penataan kabel akan dilakukan dengan menggunakan jaringan kabel bawah tanah sehingga menjaga keindahan dengan tanpa adanya kabel di udara.

"Kami ingin sistem kelistrikan Istana Kepresidenan di IKN, seperti kondisi kelistrikan Istana Jakarta yang sudah jauh lebih andal, kokoh, dan modern. Menggunakan state of the art of technology, sistem ini adalah yang tercanggih se-Indonesia bahkan Asia Tenggara," ujar Darmawan.

Selain itu, PLN juga siap membangun....

 

Selain itu, PLN juga siap membangun Smartgrid yang terintegrasi dengan Control Center, dan Advanced Meter Infrastructure (AMI) untuk menghubungkan sistem kelistrikan Istana Kepresidenan IKN dengan sumber-sumber energi baru terbarukan (EBT). Sementara ini pasokan listrik IKN akan ditopang oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar sebesar 50 megawatt (MW) dan tambahan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Kemudian untuk mewujudkan sarana transportasi yang ramah lingkungan, PLN akan membangun infrastruktur kendaraan listrik yang menjangkau seluruh wilayah IKN. Tidak hanya itu, PLN juga mendukung bidang pendidikan di kawasan IKN dengan membangun sekolah vokasi IT PLN.

"Segala konsep pembangunan telah dikomunikasikan dengan baik oleh PLN kepada pemangku kepentingan terkait. Ini adalah komitmen kita bersama, khususnya PLN, untuk membangun sistem kelistrikan yang Green, Beautiful dan Smart untuk Istana Kepresidenan di ibu kota baru," sambung Darmawan.

Ke depan, Darmawan katakan, konsep kelistrikan seperti ini juga akan diterapkan juga di tempat-tempat penting dan strategis lainnya di kota-kota atau di setiap tempat penting di Indonesia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement