Ahad 06 Aug 2023 17:53 WIB

Khofifah Akui Banyak Parpol 'Merayunya' untuk Jadi Cawapres

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebut banyak parpol merayunya jadi cawapres.

Ketua umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebut banyak parpol merayunya jadi cawapres.
Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Ketua umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebut banyak parpol merayunya jadi cawapres.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengakui hingga saat ini sejumlah partai politik telah melakukan komunikasi dengan dirinya terkait peluang menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024. 

"Beberapa (partai) melakukan komunikasi," kata Khofifah menjawab pers di sela acara 'Gathering Alumni Unair' di Jakarta, Ahad (6/8/2023).

Baca Juga

Penegasan itu disampaikan ketika ditanya tentang sejumlah partai politik (parpol) yang berkomunikasi kepadanya soal peluang dirinya bakal menjadi cawapres. Namun, Khofifah melanjutkan, bahwa dirinya membiarkan hal itu dan untuk selanjutnya saat ini akan diendapkan dulu.

"Kita endapkan dulu sampai pada proses konfirmasi proses pengambilan keputusan bersama, sehingga saat ini tidak pada posisi 'yes or no' (ya atau tidak)," ucapnya.

Untuk itu, lanjutnya, dirinya menegaskan bahwa "Saya bukan siapa-siapa. Saya saya akan sowan (berkunjung) minta pendapat dan nasihat para ulama, para kiai, " ucapnya.

Khofifah juga menyebutkan bahwa dirinya adalah salah satu pengurus di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, sehingga terkait langkah-langkah kebijakan ke depan juga akan didiskusikan secara organisasi. 

"Langkah langkah yang terkait dengan kebijakan organisasi harus mendapatkan 'green light' (lampu hijau). Itu belum, jadi perlu konfirmasi dan klarifikasi, " ucapnya.

Wanita kelahiran 19 Mei 1965 ini juga tidak mau menjawab dengan pasti soal dirinya apakah memilih kembali bertarung di pemilihan gubernur atau pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres).

"Nanti saja, karena saya menjadi bagian dari ekosistem itu. Nanti, akan ada 'green light' dari PBNU dan ulama-ulama yang selama ini memang konsolidasi sesama ulama dan tidak hanya persoalan politik," katanya.

Gubernur Jawa Timur tersebut juga belum bisa mengonfirmasi apakah dirinya bersedia menjadi tim pemenangan salah satu calon presiden yaitu Ganjar Pranowo.

"Saya ini Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama yang anggotanya sekitar 32 juta. Harus ada sepahaman dulu. Jadi, tidak sesederhana itu (menjadi tim pemenangan)," ucapnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement