Ahad 06 Aug 2023 19:50 WIB

Menlu Pastikan Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Korsel dalam Kondisi Baik

KBRI Seoul telah mengunjungi lokasi perkemahan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Menlu Pastikan Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Korsel dalam Kondisi Baik. Foto: Retno Marsudi
Foto: AP Photo/Achmad Ibrahim
Menlu Pastikan Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Korsel dalam Kondisi Baik. Foto: Retno Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan kondisi kontingen Indonesia yang mengikuti Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan dalam keadaan baik. Sebanyak 1.500 kontingen Indonesia mengikuti kegiatan Jambore Pramuka Dunia saat Korea Selatan mengalami cuaca panas ekstrem.

“Jadi delegasi kita menurut KBRI Seoul jumlahnya ada sekitar 1.500. Alhamdulillah mayoritas mereka hampir semuanya dalam kondisi baik-baik saja,” kata Menlu Retno di depan Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (6/8/2023).

Baca Juga

Retno mengatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan KBRI di Seoul. Tim KBRI Seoul pun beberapa kali telah melakukan kunjungan ke lokasi perkemahan digelar. Menurut Retno, cuaca panas ekstrem menjadi salah satu tantangan yang dihadapi para peserta Jambore Pramuka Dunia.

“Memang tantangannya berat sekali terutama dari sisi cuaca karena memang panas sekali dan dari waktu ke waktu saya terus pantau mereka melalui kedutaan kita di Seoul. Jadi alhamdulillah anak-anak dalam kondisi baik,” jelas dia.

Retno juga memastikan, pemerintah belum akan menarik kontingen Indonesia dari kegiatan Jambore Pramuka di Korea Selatan. Ia pun berharap, kondisi cuaca di Korea Selatan terus membaik.

“Tadi pas sebelum mulai ini sudah masuk Istana saya melakukan telepon lagi dan saya tanya rencana mereka dan so far belum ada rencana apa-apa. Mudah-mudahan kondisi membaik dalam arti cuaca menjadi tidak semakin panas,” kata Menlu.

Sebelumnya diberitakan bahwa Korea Selatan (Korsel) memutuskan untuk terus melaksanakan kegiatan Jambore Pramuka Dunia pada Sabtu (5/8/2023), mengutip reuters. Kegiatan itu mendapatkan sorotan usai peringatan bahaya yang ditimbulkan oleh panas ekstrem, sehingga beberapa negara menarik kontingennya lebih awal.

Puluhan ribu anggota pramuka berusia antara 14-18 tahun berbondong-bondong ke Saemangeum, dekat Kota Buan di pantai barat Korsel. Mereka berkumpul dan melaksanakan kegiatan di suhu yang mencapai 33 derajat Celcius.

Ratusan peserta sudah jatuh sakit karena suhu yang membakar sehingga para orang tua khawatir atas keselamatan anak-anaknya. Sementara pemerintah setempat menjanjikan lebih banyak truk air, ruang ber-AC, dan petugas medis untuk menyelamatkan acara yang dibuka pada 1 Agustus dan dijadwalkan berlangsung hingga 12 Agustus itu.

Ada sebanyak 42.593 peserta dari lebih dari 150 negara yang berkemah di Saemangeum. Namun kontingen dari AS dan Singapura memutuskan untuk mengikuti langkah anggota pramuka Inggris dengan pindah ke tempat lain pada Sabtu.

Perdana Menteri Korsel Han Duck-soo mengatakan telah berkonsultasi dengan negara lain. Pemerintah Korsel telah memutuskan bersama dengan Asosiasi Kepanduan Korea bahwa jambore harus dilanjutkan.

Untuk menenangkan situasi, Presiden Korsel Yoon Suk-yeol memerintahkan para pejabatnya agar meluncurkan program tur. Kegiatan itu menampilkan budaya dan alam di Seoul dan kota-kota lain, yang disediakan untuk semua anggota pramuka. Beberapa negara, termasuk Filipina dan Argentina memutuskan akan tetap berada di perkemahan meskipun ada tantangan cuaca ekstrem.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement