REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Polisi Israel menangkap dua pemukim Israel setelah menyerbu sebuah desa Palestina di Tepi Barat. Akibatnya satu orang Palestina tewas. Para pemukim Israel bersenjata ini awalnya memasuki Burqa, sebuah desa penggembala di sebelah timur kota Ramallah pada Jumat (4/8/2023) malam.
Pejabat kesehatan Palestina dalam laporan Asharq Al Awsat menyampaikan setelah memasuki Burqa, para pemukim Israel itu menembak dan membunuh Qusai Matan yang berusia 19 tahun,
Salah satu pemukim yang ditangkap adalah bekas pembantu atau staf untuk anggota parlemen dari partai sayap kanan Israel "Kekuatan Yahudi" yang berada dalam koalisi partai ultranasionalis dan ultraortodoks Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Israel. Termasuk Itamar Ben-Gvir, penghasut pro-pemukiman yang dikenal dengan sikap garis keras terhadap warga Palestina. Namun, Partai tersebut tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Polisi Israel menangkap dua pemukim Israel setelah menahan lima orang untuk diinterogasi. Pemukim lain yang ditangkap dirawat di rumah sakit setelah mengalami luka pada Jumat malam. Pihak berwenang tidak menjelaskan lebih lanjut tentang tuduhan itu.
Tentara mengatakan, pemukim Israel tiba di daerah itu untuk menggembalakan domba, yang menyebabkan bentrokan antara warga Israel dan Palestina dari desa tersebut. Kedua belah pihak saling melemparkan batu dan orang Israel menembaki orang Palestina.
Serangan tersebut menyebabkan Qusai Matan tewas dan empat orang Palestina serta beberapa orang Israel terluka oleh batu. Kemudian desa itu ditutup dan banyak pasukan Israel ditempatkan di daerah sekitarnya.
Pejabat Palestina mengatakan para pemukim juga membakar dua mobil di desa tersebut. Mereka juga meminta para pelaku dihukum. Serangan para pemukim Israel menuai kritik dari kedutaan Inggris di Israel, yang menulis di media sosial bahwa mereka terkejut dengan serangan pemukim dan menyerukan pertanggungjawaban dan keadilan bagi mereka yang terlibat.
Yair Lapid, seorang pemimpin oposisi di parlemen Israel mengatakan serangan kekerasan pemukim di Tepi Barat membahayakan pemukim lainnya. Dia menggambarkan sebagian besar sebagai warga sipil yang taat hukum. Dia menambahkan serangan itu diperkuat oleh anggota koalisi Netanyahu.
Kekerasan meningkat di Tepi Barat bagian utara dengan munculnya serangan penembakan oleh kelompok Palestina terhadap warga Israel dan serangan penangkapan setiap hari oleh militer Israel, serta meningkatnya serangan oleh pemukim Yahudi ekstremis.