REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menilai, kekuatan Arsenal telah meningkat pesat seiring dengan kehadiran pemain anyar. Tiga pemain bintang telah direkrut The Gunners pada jendela transfer musim panas tahun ini usai kalah bersaing dengan City di pentas Liga Primer Inggris musim lalu.
Tidak tanggung-tanggung, demi mendatangkan tiga pemain tersebut, The Gunners telah mengeluarkan dana transfer total mencapai 208 juta poundsterling. Setelah resmi mendatangkan penyerang Chelsea, Kai Havertz, The Gunners merekrut Declan Rice dari West Ham United dan Jurrien Timber dari Ajax Amsterdam. Kehadiran tiga pemain tersebut, ujar Guardiola, akan meningkatkan kualitas permainan The Gunners.
''Iya, tentu saja. Mikel (Arteta) telah membawa Arsenal kembali ke posisi mereka yang sebenarnya,'' ujar Guardiola seperti dikutip Sky Sports, Ahad (6/8/2023).
Ini menjadi salah satu sorotan eks pelatih Barcelona tersebut saat bersiap menatap laga Community Shields, Ahad (6/8/2023) malam WIB. Dalam laga di Stadion Wembley tersebut, City selaku kampiun di edisi terakhir Liga Primer Inggris dan juara Piala FA musim lalu akan ditantang Arsenal, yang mengakhiri Liga Primer Inggris musim lalu sebagai //runner-up//.
Dari segi rekor pertemuan, setidaknya pada musim lalu, City terbukti mampu begitu mendominasi The Gunners. The Citizens sukses mencetak delapan gol dan hanya kebobolan dua gol dalam tiga bentrokan dengan The Gunners pada musim lalu. Pun dengan rekor buruk pelatih Arsenal, Mikel Arteta, tiap kali berhadapan dengan Guardiola Arteta hanya bisa meraih satu kemenangan dari 10 kali adu taktik dan strategi dengan mantan bosnya tersebut.
Terlepas dari persiapan City menatap laga Community Shields, Guardiola juga menilai, anak-anak asuhnya akan melakoni musim yang berat pada musim ini. Ambisi untuk bisa mempertahankan gelar juara, terutama dua gelar domestik, akan dihadang sejumlah klub papan atas yang telah memperkuat tim mereka dengan perekrutan pemain anyar.
''Ada begitu banyak tim yang akan menjadi pesaing kami. Tantangannya akan semakin berat. Kini, tantangan terbesar buat kami adalah mempertahankan rasa lapar terhadap raihang gelar dan apakah kami punya ambisi cukup besar untuk bisa mempertahankan apa yang telah kami raih pada musim lalu,'' kata eks pelatih Bayern Muenchen tersebut.