REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Warga di pesisir Kabupaten Indramayu dan Cirebon, Jawa Barat, diminta waspada akan potensi rob. Potensi terjadinya rob ini berkaitan dengan fenomena fase bulan purnama dan perige.
Informasi soal potensi rob itu disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn (Faiz), menjelaskan, ada potensi peningkatan rob atau pasang air laut maksimum akibat fenomena fase bulan purnama atau full moon pada 1 Agustus 2023.
Fenomena tersebut bersamaan dengan perige atau jarak terdekat bulan dengan Bumi pada 2 Agustus 2023. Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, kata Faiz, rob yang dapat memicu banjir berpotensi terjadi di sejumlah pesisir Indonesia. Salah satunya di pesisir utara Jawa Barat.
“Untuk pesisir utara Jawa Barat, yakni pesisir Indramayu dan Cirebon, potensi rob berlangsung pada 7-10 Agustus 2023,” kata Faiz, Sabtu (5/8/2023).
Selain pesisir Jawa Barat, diperkirakan juga potensi rob di wilayah Sumatra Barat, pesisir Kepulauan Riau, pesisir Banten, pesisir utara DKI Jakarta, pesisir Jawa Timur, pesisir Bali, pesisir Kalimantan Barat, pesisir Maluku, dan pesisir Papua Selatan. Menurut Faiz, potensi terjadinya rob itu berbeda waktu di setiap wilayah, baik hari maupun jamnya.
Faiz mengatakan, secara umum rob dapat berdampak terhadap aktivitas masyarakat di sekitar pesisir dan pelabuhan. Seperti aktivitas di kawasan permukiman pesisir, bongkar muat di pelabuhan, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut, serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” ujar Faiz.