Senin 07 Aug 2023 09:11 WIB

Rusia: Pembicaraan Damai di Jeddah Gagal Bawa Dukungan untuk Ukraina

Pembicaraan dinilai sebagai upaya gagal membawa Dunia Belahan Selatan mendukung Kiev

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Rusia menyebut pembicaraan damai di Jeddah, Arab Saudi sebagai upaya gagal membawa Dunia Belahan Selatan mendukung Kiev.
Foto: Prigozhin Press Service via AP
Rusia menyebut pembicaraan damai di Jeddah, Arab Saudi sebagai upaya gagal membawa Dunia Belahan Selatan mendukung Kiev.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Seorang pejabat senior pemerintah Ukraina mengatakan pembicaraan di Arab Saudi untuk membangun perdamaian dalam perang dengan Rusia berjalan produktif. Namun, Moskow menyebut pembicaraan tersebut sebagai upaya gagal membawa Dunia Belahan Selatan mendukung Kiev.

Lebih dari 40 negara termasuk Cina, India, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa ambil bagian dalam perundingan di Jeddah yang berakhir pada Ahad (6/8/2023). Rusia tidak dilibatkan dalam pembicaraan tersebut.

Baca Juga

Ukraina dan sekutu-sekutunya mengatakan pembicaraan itu sebagai upaya untuk mengamankan dukungan internasional pada prinsip-prinsip yang diinginkan Kiev sebagai dari perdamaian. Termasuk penarikan pasukan Rusia dan mengembalikan semua teritori Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, ia ingin pertemuan tersebut digelar berdasarkan prinsip-prinsip itu akhir tahun ini.

Kementerian Media Arab Saudi mengatakan peserta pertemuan sepakat pentingnya konsultasi berkelanjutan untuk membuka jalan bagi perdamaian. Pejabat Eropa mengatakan peserta berencana mendirikan kelompok kerja untuk mengatasi masalah spesifik yang muncul akibat perang.

Selama 18 bulan usai Rusia menginvasi Ukraina, prospek pembicaraan perdamaian langsung antara Kiev dan Moskow tampak kecil. Sementara pertempuran di garis depan masih berlangsung sengit.

"Kami menjalani konsultasi yang sangat produktif mengenai  prinsip-prinsip utama dalam bagaimana seharusnya membangun perdamaian abadi dan adil," kepala staf kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak di Jeddah.

Media pemerintah Rusia mengutip Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov yang mengatakan pertemuan itu "mencerminkan upaya Barat melanjutkan upaya sia-sia dan gagal" untuk memobilisasi Dunia Belahan Selatan dibelakang Zelenskyy.

Walaupun negara-negara Barat mendukung Ukraina. Tapi banyak negara yang enggan berpihak meski berharap konflik yang berdampak pada perekonomian dunia dapat segera berakhir.

Pengamat menilai partisipasi Cina  di Jeddah yang tidak mengikuti pertemuan sebelumnya di Copenhagen dan bertahan dari dorongan Barat untuk mengecam invasi Rusia memberi sinyal kemungkinan perubahan sikap. Tapi bukan perubahan besar.

Diplomat-diplomat Barat juga menekankan peran Arab Saudi yang mengumpulkan lebih banyak negara untuk ambil bagian. Menggunakan hubungan baiknya dengan Beijing dan melanjutkan hubungan dengan Moskow dan Kiev.  

Yermak mengatakan sudut pandang yang berbeda muncul dalam pembicaraan di Arab Saudi. Ia menyebutnya "pembicaraan yang sangat jujur dan terbuka."

Ia mengatakan semua negara yang hadir menunjukkan komitmen mereka pada prinsip-prinsip hukum internasional dan menghormati kedaulatan dan integritas teritorial negara yang tidak dapat diganggu gugat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement