Senin 07 Aug 2023 09:28 WIB

IHSG Dibuka Positif di Tengah Pelemahan Bursa Global

Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023 diperkirakan mencapai 4,93 persen (yoy).

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Karyawan mengamati pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah, turun 0,25 persen atau 17,03 poin ke level 6.880 pada penutupan perdagangan Jumat (10/2/2023) sore ini.
Foto: Republika/Prayogi.
Karyawan mengamati pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah, turun 0,25 persen atau 17,03 poin ke level 6.880 pada penutupan perdagangan Jumat (10/2/2023) sore ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terapresiasi pada di awal perdagangan hari ini, Senin (7/8/2023). IHSG menguat ke level 6.886,34 setelah ditutup terkoreksi pada perdagangan akhir pekan lalu sebesar 0,66 persen.

"IHSG kemarin mengalami penurunan seiring dengan jual bersih investor asing sebesar Rp 546 miliar," kata Head of Retail Research Analyst Fanny Suherman dalam risetnya, Senin (7/8/2023).

Adapun kenaikan IHSG pagi ini terjadi di tengah pelemahan mayoritas bursa Asia. Indeks Nikkei dibuka turun dan terpangkas 0,15 persen. Indeks Shanghai Compositer jatuh lebih dalam dengan koreksi sebesar 0,59 persen.  

Menurut Fanny, IHSG akan dipengaruhi sejumlah sentimen. Imbal hasil atau yield surat berharga negara AS bertenor 10 tahun naik mendekati level tertinggi sejak November 2022. Hari ini Indonesia akan menyampaikan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023 yang diperkirakan mencapai 4,93 persen (yoy).