Senin 07 Aug 2023 11:33 WIB

Selidiki Pembakaran Alquran, Swedia Ingin Perkuat Hubungan dengan Negara Muslim

Menlu Swedia melakukan pembicaran dengan lebih dari 20 duta besar negara OKI.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Demonstran mengangkat tangan dan mengangkat Alquran saat mereka menghadiri protes menentang pembakarannya di Swedia.
Foto: EPA/ SHAHZAIB AKBER
Demonstran mengangkat tangan dan mengangkat Alquran saat mereka menghadiri protes menentang pembakarannya di Swedia.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom, menyatakan ingin memperkuat hubungan dengan negara-negara Muslim. Hal ini lantaran negara tersebut mendapatkan kritik atas penodaan Alquran yang berkali-kali.

Billstrom telah melakukan pembicaran dengan lebih dari 20 duta besar negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di ibu kota Stockholm pada Jumat (4/8/2023), seperti dilansir Anadolu Agency.

Baca Juga

Dia mengatakan Swedia telah melakukan pertemuan yang bermanfaat dan menyampaikan keinginannya melanjutkan dialog yang terbuka dan kontruktif. "Memulihkan kepercayaan dan keyakinan membutuhkan waktu. Saya akan mengabdikan sebagian besar periode pemilihan ini untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara Muslim," kata Billstrom.

Pemerintahnya, lanjut Billstrom, menolak keras pembakaran salinan kitab suci Alquran. Dalam hal ini, Kementerian Kehakiman Swedia telah memulai analisis dan sedang mengerjakan kerangka acuan untuk penyelidikan untuk meninjau Undang-Undang Ketertiban Umum.