Senin 07 Aug 2023 11:50 WIB

Warganet Berduka, Anabul Kondang Tater Tot tak Selamat

Tater Tot dianggap sebagai simbol keberanian dan kekuatan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Tater Tot, anak kucing yang mengalami cacat bawaan pada keempat kakinya serta sumbing di langit-langit mulutnya, mati pada Rabu (2/8/2023) pekan lalu.
Foto: Dok TikTok/kittycrusaide
Tater Tot, anak kucing yang mengalami cacat bawaan pada keempat kakinya serta sumbing di langit-langit mulutnya, mati pada Rabu (2/8/2023) pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seekor anak kucing bernama Tater Tot, mati setelah berjuang melawan penyakitnya. Kematian anabul ini diumumkan oleh salah satu direktur pusat penyelamatan Kitty CruisAIDe di grup Facebook untuk para penggemarnya (disebut Tater Tots and His Spudbuds) yang telah memiliki lebih dari 50 ribu anggota.

Pusat penyelamatan yang berbasis di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, ini mulai mendokumentasikan kehidupan Tater Tot di Facebook dan TikTok pada awal Juli. Sebuah video yang mengisahkan asal usul Tater Tot mengatakan bahwa anak kucing ini ditemukan dengan keempat kakinya yang cacat dan rahang sumbing, yang berarti ia kesulitan untuk berdiri dan harus diberi makan melalui selang.

Baca Juga

Terlepas dari masalah medis yang dialaminya, pusat penyelamatan berkomitmen mengadopsi dan membantunya pulih. Ratusan ribu warganet menyaksikan dengan kagum saat pusat penyelamatan tersebut melengkapi Tater Tot dengan pelat kecil untuk menopang kakinya.

Pada 19 Juli, pusat penyelamatan kemudian merekam kondisi Tater Tot yang sudah bisa bergerak secara mandiri. "Tater Tot adalah simbol keberanian dan kekuatan," demikian penjelasan untuk video tersebut.

Hanya saja, kesehatan Tater Tot memburuk secara drastis selama sepekan terakhir. Co-director Kitty CruiseAIDe Ash Houghton mengatakan bahwa Tater Tot mulai menunjukkan tanda-tanda pneumonia hingga akhirnya mati para Rabu lalu.

 

"Saya telah menyampaikan kemungkinan adanya gangguan jantung kepada dokter hewan kami, tapi Tater Tot masih terlalu kecil untuk melakukan skrining apa pun. Dengan kepergiannya yang tiba-tiba, saya benar-benar berpikir bahwa ia mengalami pembengkakan jantung," kata Houghton, seperti dilansir Insider, Senin (7/8/2023).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement