Senin 07 Aug 2023 14:31 WIB

Ukraina: Sistem Pertahanan Udara AS dan Jerman Terbukti Efektif

Sistem pertahanan udara AS dan Jerman memberikan hasil yang signifikan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Sistem pertahanan udara Patriot buatan AS dan IRIS-T buatan Jerman, terbukti sangat efektif di medan perang
Foto: AP/Axel Heimken/DPA
Sistem pertahanan udara Patriot buatan AS dan IRIS-T buatan Jerman, terbukti sangat efektif di medan perang

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengatakan, sistem pertahanan udara Amerika Serikat (AS) dan Jerman memberikan hasil yang signifikan di medan perang. Dalam pidato pada Ahad (6/8/2023), Zelenskiy mengatakan, sistem pertahanan udara Patriot buatan AS dan IRIS-T buatan Jerman, terbukti sangat efektif dan sudah memberikan hasil yang signifikan.

 

Baca Juga

Zelenskiy mengatakan, Ukraina telah menembak jatuh sebagian besar serangan Rusia selama seminggu terakhir, termasuk 65 rudal dari berbagai jenis dan 178 drone serbu, serta 87 Shahed. Militer Ukraina mengatakan, Rusia telah meluncurkan 30 rudal dan 48 serangan udara.

 

"Sayangnya, ada korban jiwa dan luka-luka di antara penduduk sipil. Bangunan tempat tinggal dan infrastruktur sipil lainnya mengalami kehancuran," kata militer Ukraina dalam sebuah pernyataan.

 

Rusia melaporkan telah menembak jatuh pesawat tak berawak yang menuju Moskow. Ini adalah serangan ketiga dalam seminggu terakhir. Sementara pejabat di kedua belah pihak mengatakan, Ukraina telah menyerang dua jembatan yang menghubungkan Krimea ke daratan.  Kedua negara telah meningkatkan serangan terhadap pasukan, persenjataan, dan infrastruktur masing-masing yang mendukung perang saat Ukraina berusaha mengusir pasukan Rusia yang telah menduduki Ukraina selatan dan timur sejak invasi mereka tahun lalu.

 

Kepala Krimea yang ditunjuk Moskow mengatakan, jembatan Chonhar yang menghubungkan ke Semenanjung Krimea telah rusak akibat serangan rudal.  Satu dari tiga jalan penghubung antara Krimea dan bagian daratan Ukraina yang diduduki Rusia, dekat kota Henichesk, ditembaki dan seorang pengemudi sipil terluka.

 

Pada Sabtu (5/8/2023) malam terjadi pemboman di pusat transfusi darah di Kota Kupiansk, yang terlerak sekitar 16 kilometer dari garis depan di wilayah timur Kharkiv.  Dia menggambarkan serangan itu sebagai kejahatan perang.

 

Rusia membantah dengan sengaja menargetkan warga sipil atau rumah sakit militer dalam invasi besar-besaran ke Ukraina. Di Rusia, bandara Vnukovo Moskow menangguhkan penerbangan dengan alasan yang tidak ditentukan di luar kendalinya.  Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin mengatakan, sebuah drone telah ditembak jatuh di selatan ibu kota.

 

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, telah melakukan serangan yang berhasil di pangkalan udara Ukraina di wilayah Rivne dan Khmelnytskyi barat dan wilayah Zaporizhzhia selatan. Militer Rusia melancarkan serangan kelompok menggunakan senjata presisi jarak jauh.

 

Wakil glGubernur wilayah Khmelnytskyi, Serhiy Tiurin mengatakan, sebuah lapangan terbang militer di Starokostiantyniv menjadi salah satu sasaran.  Dia mengatakan sebagian besar rudal ditembak jatuh, tetapi ledakan telah merusak beberapa rumah, lembaga budaya dan terminal bus, dan kebakaran terjadi di lumbung biji-bijian.

 

Ukraina sudah dua bulan menjalani serangan balasan yang melelahkan. Mereka mencoba mendorong keluar pasukan Rusia yang menduduki hampir seperlima wilayahnya.

 

Ajudan Zelenskiy, Mykhailo Podoliak mencirikan serangan rudal Rusia pada akhir pekan sebagai tanggapan atas tawaran Ukraina ke negara-negara Global Selatan, yang enggan memihak dalam konflik yang telah merugikan ekonomi global.

 

Pejabat senior dari sekitar 40 negara termasuk Amerika Serikat, Cina dan India mengadakan pembicaraan tentang konflik Rusia-Ukraina di Arab Saudi pada 5-6 Agustus 2023, tetapi pertemuan tersebut berakhir tanpa tindakan nyata selain komitmen untuk konsultasi lebih lanjut.

 

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari dorongan diplomatik oleh Ukraina untuk membangun dukungan di luar pendukung inti Baratnya.  Kepala staf Zelenskiy, Andriy Yermak, mengatakan diskusi tersebut sangat produktif. Namun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov mengatakan, pertemuan itu mencerminkan upaya gagal Barat untuk memobilisasi negara-negara berkembang di belakang Zelenskiy

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement