REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bogor mencatat, jumlah kejadian kebakaran di Kota Bogor meningkat 100 persen selama Juli. Beberapa di antaranya terjadi akibat pembakaran sampah yang tidak diawasi, ditambah suhu udara yang panas di tengah musim kemarau.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bogor Samson Purba menjelaskan, tingginya suhu udara di Kota Bogor berkorelasi dengan banyaknya kejadian kebakaran yang terjadi.
“Pada Juli, tingkat kebakaran di Kota Bogor sangat signifikan. Boleh dikatakan terjadi peningkatan 100 persen,” kata Samson, Senin (7/8/2023).
Samson mengatakan, beberapa lokasi kejadian kebakaran terjadi karena pembakaran sampah yang tidak diawasi. Misalnya, warga membakar sampah pada sore hari, ternyata pada malam hari api dari sisa pembakaran sampah yang tidak diawasi malah membakar bangunan di sekitarnya.
Salah satu kebakaran yang disebabkan oleh pembakaran sampah terjadi di Jalan Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah dan di Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan. Oleh karena itu, dia berharap masyarakat bisa mengantisipasi dan waspada akan lingkungannya masing-masing.
“Ada beberapa lokasi kebakaran penyebabnya itu sangat isenglah. Bakar sampah, sore matiin (api) ternyata tidak padam, malam merambat. Ada beberapa kejadian seperti itu,” ujarnya.
Kepala Bidang Pemadam dan Penyelamatan pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor, Mohamad Ade Nugraha, menyebutkan pada Juni 2023 ada lima kejadian kebakaran di Kota Bogor. Sedangkan, pada Juli 2023 kejadian kebakaran meningkat dua kali lipat menjadi 14 kali kejadian.
Ade mengatakan, penyebab kebakaran masih didominasi oleh korsleting listrik. Namun, ia tidak menampik aktivitas pembakaran sampah juga memicu terjadi kebakaran.
“Memang ada beberapa kejadian yang diakibatkan oleh aktivitas pembakaran sampah ataupun semak belukar, yang didukung oleh cuaca panas dan angin. Sehingga api menjadi tidak terkendali,” kata Ade.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Theofilo Patrocinio Freitas, menambahkan, di tengah musim kemarau ini, Kota Bogor memang jarang diguyur hujan. Tidak hanya waspada akan kekurangan air, ia pun mengimbau masyarakat juga waspada dengan potensi terjadinya kebakaran.
"Kita berharap agar masyarakat lebih waspada terkait kebiasaan buang puntung rokok, bahkan membakar sampah. Kalau ada kelalaian sedikit saja, itu bisa memicu api," ujarnya.