REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Mantan perdana menteri Thailand yang diasingkan, Thaksin Shinawatra, menghadiri pesta ulang tahun mantan perdana menteri Kamboja, Hun Sen, di Phnom Penh, Ahad (6/8/2023). Hal ini berlangsung sehari setelah Thaksin mengatakan dia akan menunda rencana untuk kembali ke Thailand.
Kemunculan Thaksin di Kamboja terjadi pada saat yang sensitif. Partai Pheu Thai yang berafiliasi dengan Thaksin, sedang mencari dukungan yang cukup di parlemen untuk mengajukam salah satu anggotanya menjadi perdana menteri berikutnya.
Pada Sabtu (5/8/2023) Thaksin mengatakan, dia akan menunda rencana kepulangannya ke Thailand hingga Kamis (10/8/2023). Putri Thaksin, Paetongtarn Shinawatra juga mengatakan bahwa ayahnya akan kembali ke Thailand pada 10 Agustus.
Thailand menghadapi masa sulit yang tak terduga dalam memilih perdana menteri baru setelah Partai Move Forward yang progresifmuncul sebagai pemenang kejutan dalam jajak pendapat pada 14 Mei. Pemimpin Partai Move Forward, Pita Limjaroenrat, gagal meraih suara mayoritas di parlemen dalam pemilihan perdana menteri baru.
Thaksin terpilih sebagai perdana menteri Thailand pada 2001 dan dengan mudah terpilih kembali pada 2005. Tetapi, dia digulingkan oleh kudeta militer pada 2006. Dia dituduh melakukan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta tidak menghormati monarki Thailand.
Thaksin melarikan diri dari Thailand pada 2008 untuk menghindari hukuman penjara dalam beberapa kasus kriminal. Dia mengecam tuduhan yang dijatuhkan terhadap dirinya karena bermotivasi politik. Bahkan dia bisa dipenjara selama lebih dari satu dekade ketika kembali ke Thailand.
Pemerintahan Thailand yang dipimpin oleh saudara perempuan Thaksin, Yingluck Shinawatra, juga digulingkan oleh kudeta militer pada 2014. Yingluck juga menghadapi tuntutan pidana dan melarikan diri ke pengasingan.
Thaksin tidak menyebutkan perjalanan ke Kamboja. Tetapi sebuah video yang diunggah di akun TikTok resmi Hun Sen menunjukkan Thaksin berdiri di samping Hun Sen. Dalam video itu, Thaksin bergabung dengan anggota keluarga Hun Sen, di sebuah pesta ulang tahun di kediaman pemimpin Kamboja, di pinggiran ibu kota.
"Tahun ini, putra, anak, dan cucu saya bergabung dengan yang lebih tua dan yang lebih muda, dan saudara baptis saya, berkumpul pada hari ulang tahun saya di rumah saya," ujar Hun Sen.
Thaksin dan Hun Sen dilaporkan memiliki hubungan dekat dan menganggap satu sama lain sebagai 'saudara baptis'. Pada 2009, Hun Sen menunjuk Thaksin sebagai penasihat pemerintah Kamboja. Tetapi, Thaksin segera mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
Pada 26 Juli, Hun Sen mengumumkan bahwa dia akan mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada 22 Agustus. Dia menyerahkan kekuasaan kepada putra sulungnya, Hun Manet, panglima militer negara itu, setelah Partai Rakyat Kamboja yang berkuasa menang telak dalam pemilu 23 Juli.