Senin 07 Aug 2023 16:57 WIB

Seorang Remaja Pendaki Dilaporkan Hilang di Gunung Ciremai

Dafiar dikabarkan turun mendahului rombongan melalui jalur Linggasana.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Kegiatan pendakian dan berkemah di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Kabupaten Kuningan, yang sempat ditutup akibat pandemi Covid-19, kembali dibuka. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Kegiatan pendakian dan berkemah di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Kabupaten Kuningan, yang sempat ditutup akibat pandemi Covid-19, kembali dibuka. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Seorang remaja dilaporkan hilang dalam pendakian di Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan. Upaya pencarian pun terus dilakukan.

Remaja bernama Dafiar Akbar (16 tahun), asal Dusun Dua, Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, dilaporkan hilang pada Ahad (6/8/2023) sekitar pukul 10.30 WIB. Hingga Senin (7/8/2023) pukul 13.00 WIB, korban belum ditemukan.

Peristiwa itu bermula saat aparat Desa Linggarjati mengadakan agenda pendakian tradisional pada Sabtu (5/8/2023). Adapun jumlah peserta 150 orang.

Setelah sampai puncak Gunung Ciremai, Dafiar turun mendahului rombongan melalui jalur Linggasana. Namun hingga saat ini, yang bersangkutan belum sampai ke desa.

‘’(Korban) diduga tersesat di jalur pendakian,’’ ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencnaa Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, Senin (7/8/2023).

Upaya pencarian terhadap korban pun langsung dilakukan. Pada Ahad (6/8/2023) pukul 23.30 WIB, renger dan relawan Linggarjati melakukan pencarian sampai dengan puncak. Namun, tidak menemukan keberadaan korban.

Indra mengatakan, upaya pencarian kembali dilakukan pada Senin (7/8/2023). Pada pukul 08.30 WIB, pergerakan SAR Darat dilakukan dari dua jalur, yakni jalur Linggarjati –dan jalur Linggasana.

Pada pukul 10.00 WIB, Tim SAR Darat Linggarjati melakukan penyisiran dari Kondang Amis sampai puncak. Pada pukul 12.00 WIB, tim juga melakukan penyisiran Pangasinan pos 11 ke puncak dan rencana turun ke jalur Linggasana.

‘’(Hingga pukul 13.00 WIB), poses pencarian masih belum ada titik temu,’’ terang Indra.

Indra mengatakan, kendala dalam melakukan pencarian di antaranya karena jalur yang luas dan alat komunikasi kurang dari tim lapangan. Selain itu, belum ada tim navigasi (peta – kompas). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement