REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN — Serangan anjing liar terhadap ternak kambing milik warga dilaporkan terjadi di empat desa wilayah Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Pemerintah desa bersama warga disarankan melakukan patroli mengantisipasi kejadian serupa.
Sebelumnya, kawanan anjing liar dilaporkan menyerang ternak di Desa Cibentang, Ragawacana, dan Kalapagunung. Sekitar 12 kambing dikabarkan menjadi korban serangan anjing liar yang terjadi sejak sepekan lalu. Kambing yang diserang akhirnya mati dengan kondisi luka-luka bekas gigitan di bagian paha, kaki, dan leher.
Kejadian serupa dilaporkan di Desa Bojong, Kecamatan Kramatmulya, pada Sabtu (5/8/2023). Dikabarkan ada tiga kambing milik seorang warga yang diserang kawanan anjing liar. Satu kambing mati. Sementara dua lainnya masih hidup dengan kondisi terluka pada bagian paha, kaki, pundak, dan leher.
Terjadinya serangan anjing liar itu dilaporkan kepada pemerintah desa setempat, yang kemudian diteruskan ke UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kuningan.
Mendapat laporan itu, petugas UPT Damkar melakukan pencarian anjing liar dan upaya mitigasi. Upaya tersebut dilakukan bersama jajaran kepolisian, aparat desa, dan warga.
Diperkirakan ada dua sampai lima ekor anjing liar yang menyerang ternak. “Satu ekor anjing berhasil dilumpuhkan,” kata Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan M Khadafi Mufti, Senin (7/8/2023).
Anjing liar lainnya dilaporkan kabur. Karena itu, Pemerintah Desa Bojong diminta melakukan patroli berkala untuk mengantisipasi serangan anjing liar kembali terjadi. Para pemilik ternak juga diminta lebih waspada.
Sementara merespons kejadian serangan anjing liar di tiga desa sebelumnya, sudah dilakukan upaya perburuan sejak 29 Juli hingga 4 Agustus 2023. Dilaporkan ada enam anjing liar yang bisa dilumpuhkan.
Antisipasi rabies
Khadafi mengatakan, ternak di Desa Bojong yang masih bisa diselamatkan dari serangan anjing liar ditangani oleh puskeswan. “Untuk kambing ternak yang masih hidup dalam kondisi terluka akibat gigitan anjing liar, telah diberikan vaksin antirabies oleh petugas veteriner Puskeswan Cilimus,” kata dia.
Setelah diberikan vaksin antirabies, kambing akan diobservasi untuk memastikan ada atau tidaknya infeksi rabies. Penyebaran rabies ini diwaspadai melihat ciri-ciri kawanan anjing liar yang menyerang ternak warga.
Dari kejadian sebelumnya, dilaporkan sejumlah anjing liar berperilaku agresif dan mengeluarkan air liur yang menetes.
Daging kambing yang terkena gigitan dan cakaran anjing liar dilaporkan berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau tak sedap. “Ternak yang sudah terkena gigitan anjing sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi,” kata Khadafi.