REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih AS Roma Jose Mourinho membantah menggunakan bahasa kasar terhadap wasit Anthony Taylor setelah kekalahan atas Sevilla di partai final Liga Europa musim lalu. Entrenador asal Portugal itu membantah tuduhan yang menyebut dirinya mengintimidasi Taylor di parkiran.
"Taylor tidak ada di sana (parkiran mobil)," kata Mourinho kepada Corriere dello Sport, dikutip the Athletic, Senin (7/8/2023).
"Orang lain, bukan Taylor. Ofisial keempat, asistennya, Rosetti, Howard Webb, direktur teknik PGMOL. Semuanya berakhir, kita kembali ke ruang ganti, saya pergi ke garasi dan tim wasit masuk," sambung Mourinho.
Mourinho dijatuhi larangan empat pertandingan oleh UEFA lantaran perilakunya selama dan setelah kekalahan Roma dari Sevilla lewat adu penalti di Stadion Budapest, Mei lalu.
Eks pelatih Manchester United (MU), Real Madrid dan Inter Milan menuduh Taylor menguntungkan Sevilla. Namun ia membantah adanya adegan pertengkaran mulut dengan wasit asal Inggris. Justru Mourinho menyebut Taylor seharusnya meminta maaf atas kinerja buruknya selama memimpin partai final Liga Europa.
Pelatih berusia 60 tahun kemudian bertanya kepada Rosetti dan Howard Webb. Rosetti hanya diam. Namun, Webb mengakui kalau Roma layak mendapatkan penalti yang tidak diberikan Taylor.
"Webb melakukan yang saya ingin Taylor lakukan, datang ke ruang ganti kami dengan kecewa, dan berkata 'Saya salah, kami membuat kesalahan, saya minta maaf'. Itu akan memiliki rasa hormat dan kekaguman kami. Saya tidak pernah mempertanyakan integritasnya."
Kekalahan Roma di partai final jadi yang pertama kali sepanjang karier Jose Mourinho di turnamen Eropa. Pada lima kesempatan lain, the Special One selalu keluar sebagai pemenang pada final kompetisi Eropa.