REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi gula berlebih sering kali dikaitkan dengan risiko penyakit diabetes tipe 2. Di samping diabetes, asupan gula yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya batu ginjal.
Pengaruh asupan gula berlebih terhadap risiko batu ginjal diungkapkan dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Frontiers in Nutrition. Studi ini mengungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi gula berlebih berisiko 39-88 persen lebih tinggi terhadap batu ginjal dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi gula lebih sedikit.
Studi ini melibatkan 28.303 partisipan di Amerika Serikat berusia 20 tahun ke atas. Data para partisipan dikumpulkan sejak 2007 hingga 2018. Sebanyak 10 persen partisipan mengalami batu ginjal.
Melalui studi tersebut, tim peneliti juga menganalisis informasi seputar pola makan para partisipan. Dari data ini, tim peneliti membuat estimasi terkait jumlah gula tambahan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh para partisipan.
Gula tambahan ini mencakup gula merah, beragam sirup, dekstrosa, molase, hingga gula pasir. Tim peneliti tidak menghitung gula alami yang terkandung di dalam buah serta susu.
Rerata konsumsi gula tambahan para partisipan adalah 272 kalori per hari. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan rekomendasi dari American Heart Association yang membatasi konsumsi gula tambahan tak lebih dari 100 kalori per hari untuk wanita dan 150 kalori per hari untuk pria.
Tim peneliti lalu membagi para partisipan berdasarkan jumlah gula tambahan yang mereka konsumsi. Sekitar 25 persen partisipan masuk ke dalam kelompok pengonsumsi gula tambahan paling sedikit, sekitar 58 kalori per hari. Lalu, sekitar 25 persen partisipan lain termasuk ke dalam kelompok pengonsumsi gula tambahan tertinggi, sekitar 542 kalori per hari.