Selasa 08 Aug 2023 06:47 WIB

Bertemu Ketua Parlemen Thailand, Malaysia, Laos, Jokowi Dorong Lima Poin Konsensus Myanmar

Pentingnya ASEAN terus mendorong Myanmar mengimplementasikan Five Point of Consensus

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya ASEAN untuk terus mendorong implementasi Lima Poin Kesepakatan atau Five Point of Consensus terkait isu Myanmar.
Foto: Antara/G
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya ASEAN untuk terus mendorong implementasi Lima Poin Kesepakatan atau Five Point of Consensus terkait isu Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya ASEAN untuk terus mendorong implementasi Lima Poin Kesepakatan atau Five Point of Consensus terkait isu Myanmar.

Hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan kehormatan ketua parlemen tiga negara ASEAN secara serentak di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/8/2023). Mereka adalah Ketua Parlemen Thailand, Malaysia, dan Laos.

Baca Juga

"Bapak Presiden di dalam pertemuan dengan tiga speakers dari Thailand, Malaysia, Laos menyampaikan pentingnya ASEAN terus mendorong Myanmar, terutama dari pihak junta militer, untuk mengimplementasikan Five Point of Consensus," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, dikutip dari siaran pers Istana pada Selasa (8/8/2023).

Lebih lanjut, Retno mengatakan, dalam pertemuan tersebut sebagian besar juga membahas mengenai masalah ASEAN. Jokowi menekankan pentingnya kredibilitas dan kesatuan ASEAN.

"Yang dibahas sebagian besar adalah mengenai masalah ASEAN. Pertama tentunya menekankan kembali arti penting dari kredibilitas dan kesatuan ASEAN," ujar dia.

Menurut Retno, Jokowi dan para ketua parlemen sepakat mengenai pentingnya sentralitas ASEAN, terutama dalam menangani isu-isu di kawasan.

"Selama 56 tahun, ASEAN telah berhasil membuktikan sebagai kontributor perdamaian dan stabilitas kawasan," kata Retno.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement