REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna menanggapi aspirasi pedagang Pasar Sadang Serang yang ingin segera berjualan kembali di kiosnya masing-masing. Namun, ada prosedur yang ditempuh terlebih dahulu terkait kebakaran yang melanda pasar itu.
Kebakaran terjadi di Pasar Sadang Serang, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (4/8/2023). Hingga Senin (7/8/2023), petugas pemadam kebakaran masih melakukan pendinginan sisa kebakaran untuk memastikan tidak ada lagi bara api. Setelah itu, polisi akan menyelidiki penyebab kebakaran.
Saat mengunjungi Pasar Sadang Serang, Senin, Ema mengatakan, jika prosedur yang mesti ditempuh itu sudah selesai, garis polisi bisa dibuka, sehingga pedagang dapat berjualan kembali.
“Intinya kami tidak ingin mempersulit atau memperlambat, tapi prosesnya jangan sampai melanggar prosedur yang ada,” kata Ema.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana menyediakan tempat penampungan pedagang sementara (TPPS). Namun, tempat berjualan sementara itu ditolak oleh pedagang karena dinilai kurang memadai. Pedagang ingin berjualan di kiosnya masing-masing yang terdampak kebakaran.
Ditanya kemungkinan adanya bantuan bagi terdampak kebakaran, Ema menjelaskan, anggaran belanja tidak terduga (BTT) sebenarnya diarahkan untuk TPPS.
“BTT itu ada, tapi itu bisa digunakan jika benar ada pengadaan TPPS. Tapi, karena pedagang menolak, jadi dana BTT akan ditahan dulu penggunaannya,” kata Ema.
Adapun untuk diarahkan ke bentuk bantuan lain, Ema belum dapat memastikan. Menurut dia, penggunaan anggaran BTT perlu pertimbangan mendalam karena merupakan dana rakyat yang harus dipertanggungjawabkan penggunaannya.
“Nanti kita lihat lah arah subsidi seperti apa karena kita harus hati-hati juga dalam penggunaannya,” ujar Ema.
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Perumda Pasar Juara Kota Bandung Ricky Ferlino mengatakan, pihaknya akan berupaya melakukan perbaikan Pasar Sadang Serang setelah proses pendinginan dan penyelidikan oleh kepolisian selesai.
Ricky belum bisa menjelaskan lebih lanjut rencana perbaikan pasar itu. “Perbaikannya kita usahakan semaksimal mungkin. Tapi, karena memang kondisi saat ini kami kelola 30 pasar, jadi ada keterbatasan dana. Kami akan koordinasi dengan Pemkot Bandung terkait alokasi dana yang akan diterapkan,” kata Ricky.