Selasa 08 Aug 2023 07:15 WIB

Belum Sah Jadi Anak Kos Kalau Belum Tipes? Begini Faktanya

Tipes alias demam tifoid disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Perempuan sedang menikmati makanan (ilustrasi). Tipes dapat menular melalui makanan, minuman, dan alat makan yang tercemar bakteri Salmonella typhi.
Foto: www.freepik.com
Perempuan sedang menikmati makanan (ilustrasi). Tipes dapat menular melalui makanan, minuman, dan alat makan yang tercemar bakteri Salmonella typhi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demam tifoid alias tipes masih menjadi penyakit yang marak terjadi, termasuk di kalangan mahasiswa yang ngekost. Bahkan, masyarakat sampai membuat lelucon gelap dengan menyebut "belum sah jadi anak kos kalau belum pernah sakit tipes".

Apa betul anak kos rawan kena tipes? Dikutip dari Mayo Clinic, Senin (7/8/2023), tipes juga disebut demam enterik. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.

Baca Juga

Demam tifoid jarang terjadi di tempat-tempat di mana hanya sedikit orang yang membawa bakteri tersebut, seperti di Amerika Serikat. Daerah dengan jumlah kasus tertinggi atau dengan wabah biasa berada di Afrika dan Asia Selatan.

Demam tifoid adalah ancaman kesehatan yang serius, terutama bagi anak-anak. Bagaimana penularannya?

Tipes merupakan penyakit yang menular lewat jalur fekal-oral alias dari tinja ke mulut. Artinya, tinja penderita mengontaminasi makanan atau minuman yang kemudian dikonsumsi orang lain.

 

Makanan dan air dengan bakteri di dalamnya menyebabkan demam tifoid. Kontak dekat dengan orang yang membawa bakteri Salmonella juga dapat menyebabkan demam tifoid.

Bakteri tersebut juga bisa menempel di tangan, makanan, atau peralatan makanan seperti sendok dan piring. Itu terjadi jika tangan dan peralatan makanannya kurang bersih atau makanan disentuh oleh tangan penderita yang tidak dicuci bersih setelah dari toilet.

Mengonsumsi makanan atau air yang kurang matang pun bisa meningkatkan risiko tertular Salmonella typhi. Tanpa pemanasan yang memadai, bakteri yang ada di makanan dan air tersebut tidak akan terbunuh.

Dikutip dari siaran kesehatan di akun Instagram @kenapaharusvaksin, dr Vina menjelaskan daya tahan tubuh yang turun akibat beban kerja yang berlebih serta istirahat yang kurang turut andil dalam penularan tipes. Kelelahan dan kurang istirahat membuat daya tahan tubuh menurun.

"Alhasil, saat kita mengonsumsi makanan yang kurang bersih atau tangan kita tidak terjaga higienitasnya, menyebabkan kita terjangkit penyakit tifoid atau tipes," kata dia.

 

Apa yang akan dirasakan ketika orang terkena tipes? Gejala penyakit ini meliputi demam tinggi, sakit kepala, sakit perut, sembelit, atau diare.

 

Lalu, apakah semua orang pasti akan kena tipes? Jawabnya, belum tentu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement