REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) berhasil menyuplai layanan listrik tanpa kedip atau zero down time (ZDT) dalam menyukseskan pergelaran angklung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (5/8/2023). Pergelaran yang diikuti oleh 15.110 peserta tersebut berhasil masuk dalam Guinness World Records (GWR) karena memecahkan rekor dunia dan terbesar yang pernah diadakan di Dunia.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo yang turut hadir di lokasi mengatakan, PLN sukses menyuplai listrik tanpa kedip sebesar 764 kilo volt ampere (kVA) dengan mekanisme back up Uninteruptible Power Supply (UPS) sebesar 800 kVA.
Ditemui di lokasi, Darmawan yang hadir bersama istri, Diny Darmawan Prasodjo memastikan seluruh persiapan PLN melayani pergelaran ini berjalan baik. Dalam acara ini, Diny Darmawan Prasodjo turut menjadi peserta bersama puluhan ribu pemain angklung yang berhasil memecahkan rekor dunia jauh melewati rekor sebelumnya.
Acara ini juga dihadiri langsung Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta istri, Wury Ma'ruf Amin. PLN juga menyiapkan jaringan listrik khusus untuk mengamankan pasokan listrik di kawasan GBK yang merupakan kawasan ZDT.
"Ini merupakan dukungan PLN terhadap berbagai acara nasional maupun internasional dengan menyiapkan kebutuhan listriknya. Dengan skema ini, kita mampu melayani pergelaran yang sangat besar,” ucap Darmawan.
PLN menyiapkan posko khusus dengan puluhan personel yang bersiaga penuh selama acara berlangsung. Darmawan melanjutkan, PLN terus memperkuat sistem kelistrikan yang modern guna menjamin listrik yang andal tanpa kedip untuk berbagai kebutuhan perhelatan akbar.
Menurutnya, pasokan listrik PLN di Jakarta saat ini sebesar 8.734 megawatt (MW) dengan beban puncak 5.550 MW, sehingga PLN masih memiliki cadangan daya sebesar 3.184 MW yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai acara di Jakarta.
“PLN siap menjaga dan bersiaga untuk keandalan pasokan listrik segala perhelatan akbar di Jakarta. Termasuk berbagai acara dalam rangka menyambut HUT RI ke-78 hingga pada puncaknya upacara penaikan dan penurunan bendera tanggal 17 Agustus nanti,” pungkasnya.