Selasa 08 Aug 2023 09:32 WIB

IHSG Dibuka Hijau Didukung Aksi Beli Investor Asing

Asing bukukan nett buy Rp 700,42 miliar kemarin.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah, turun 0,25 persen atau 17,03 poin ke level 6.880 pada penutupan perdagangan Jumat (10/2/2023) sore ini.
Foto: Republika/Prayogi.
Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah, turun 0,25 persen atau 17,03 poin ke level 6.880 pada penutupan perdagangan Jumat (10/2/2023) sore ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak naik pada pembukaan perdagangan Selasa (8/8/2023). IHSG menguat hingga menembus level psikologis 6.900 ke posisi 6.908,99 dari penutupan kemarin di level 6.886,36.

Head of Retail Research Analyst Fanny Suherman mengatakan kenaikan IHSG sejak kemarin seiring dengan investor asing yang membukukan pembelian bersih. "Asing bukukan net buy Rp 700,42 miliar kemarin," kata Fanny.

Pergerakan IHSG juga sejalan dengan bursa utama Wall Street yang mencatatkan penguatan signifikan semalam. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 1,16 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang naik 0,90 persen, sementara Nasdaq menguat 0,61 persen.

Investor di AS mengamati laporan keuangan emiten. Saham perawatan kesehatan hewan Elanco naik empat persen setelah menyampaikan laporan keuangan di atas ekspektasi, sementara saham Tyson Foods turun 3,8 persen akibat laporan yang mengecewakan.

Investor selanjutnya menanti laporan inflasi AS untuk Juli 2023 pada minggu ini. Di sisi lain, bursa Eropa bergerak variatif dengan FTSE 100 melemah sebesar 0,13 persen dan CAC 40 naik sebesar 0,06 persen.

Di Asia Pasifik, pergerakan bursa juga beragam. Investor menanti rilis data inflasi dan neraca perdagangan China minggu ini. Bursa China dan Kospi mencatat penurunan yang cukup signifikan, sementara BEI dan Nikkei menguat.

Indonesia melaporkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17 persen (yoy) pada kuartal II 2023, di atas ekspektasi. Selain itu, China mengumumkan cadangan devisa sejumlah 3,2 triliun dolar AS per Juli 2023.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement