Selasa 08 Aug 2023 15:31 WIB

Memerinci Doa Ingin Jodoh yang Tampan, Kaya, Pintar, Bucin ke Istri, Bolehkah?

Doa merupakan senjata bagi orang beriman.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Berdoa (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Berdoa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Doa merupakan 'senjata' bagi orang yang beriman. Dengan berdoa dalam waktu susah maupun senang, Allah SWT akan senantiasa memudahkan segala perkara yang hamba-Nya lalui.

Namun, bolehkah berdoa dengan memerinci segala detail ke Allah? Misalnya ingin mendapatan jodoh yang tampan, kaya, pintar, mencintai istri, menyukai Manchester United, bolehkah?

Baca Juga

Najmi bin Umar Bakkar dalam buku 50 Sebab Doa tidak Terkabul menjelaskan, memerinci doa dalam batasan-batasan kewajaran tidak dilarang. Namun demikian, Rasulullah SAW lebih menyukai seorang Muslim yang menghaturkan doa dengan doa yang singkat dan padat serta meninggalkan jenis doa yang panjang dan bertele-tele.

Saad bin Abi Waqash pernah mendengar anak laki-lakinya dan ia berkata dalam doanya, "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga, kenikmatannya, kemegahannya, begini dan begitu."

Saad kemudian berkata, "Wahai anakku, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Akan muncul nanti suatu kaum yang melampaui batas dalam berdoa, maka janganlah sampai engkau masuk ke dalam golongan mereka. Jika engkau diberikan surga, niscaya engkau akan diberikan semua apa yang ada di dalamnya. Jika engkau dihindarkan dari api neraka, niscaya engkau akan dihindarkan darinya dan seluruh keburukannya."

Anjuran berdoa 

Dijelaskan mengenai anjuran dan juga keutamaan membaca doa-doa harian, yakni sesungguhnya dengan berdoa, Allah dapat menghapuskan kesulitan, memberikan kemudahan, dan meluaskan hati orang-orang yang beriman. 

Tak hanya itu, doa juga merupakan ibadah sebagaimana yang pernah disampaikan Rasulullah. Nabi bersabda, "Addu'a huwal ibadah." Yang artinya, "Doa itu adalah ibadah."

Bahkan Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al Ghafir ayat 60, "Wa qoola Rabbukumud 'uuniii astajib lakum; innal laziina yastakbiruuna an 'ibaadatii sa yadkhuluuna jahannama daakhiriin."

Yang artinya, "Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina."

Selain itu, keutamaan lainnya dari membaca doa adalah sebagaimana yang disampaikan Rasulullah, "Laisa syaiun akrama alallahi ta'ala minaddu'a." Yang artinya, "Tiada yang lebih mulia di hadapan Allah selain doa."

Allah akan menutup aib orang yang rajin berdoa

Rasululullah SAW bersabda, "Man sarrahu an yastajiballahu ta'ala lahu inda as-syadaaidi wal kurabi falyuktsiri ad-dua'a firrokha-i." Yang artinya, "Barang siapa yang keburukannya ingin disembunyikan Allah ketika ia ditimpa masalah dan malapetaka, maka perbanyaklah doa dengan sungguh-sungguh."

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement