Selasa 08 Aug 2023 15:53 WIB

DDII Lepas 130 Guru Ngaji ke Daerah 3T

DDII telah mengirimkan 5.828 guru ngaji ke berbagai daerah.

Acara pelepasan 130 guru ngaji yang akan dikirim ke daerah 3T oleh DDII di Gedung MPR RI.
Foto: dok istimewa
Acara pelepasan 130 guru ngaji yang akan dikirim ke daerah 3T oleh DDII di Gedung MPR RI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) bersama pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melepas keberangkatan 130 guru ngaji yang akan dikirim ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ketua Umum DDII Adian Husaini menuturkan, pengiriman guru ngaji ini merupakan program rutin DDII.

"Pengiriman guru ngaji ini merupakan program rutin yang kami lakukan. Mereka adalah sarjana alumni Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir, kampus milik DDII. Alhamdulillah hingga kini sudah 5.828 guru ngaji yang kami kirimkan ke berbagai daerah," ujar Adian Husaini di gedung MPR RI, dalam keterangan, Selasa (8/8/2023).

Baca Juga

Adian menambahkan, sejak berdiri pada 1967, DDII sudah mengirimkan ribuan dai atau guru ngaji ke daerah tertinggal. Ia mengatakan, selain mengajarkan agama pada masyarakat, pengiriman guru ngaji juga untuk mendukung pencapaian sustainable development goals (SDGs) Indonesia.

Terutama, kata dia, untuk menghadirkan pendidikan yang bermutu, menghapuskan kemiskinan, mengakhiri kelaparan, menghadirkan akses air bersih dan sanitasi yang layak, hingga penanganan terhadap perubahan iklim.

"Di wilayah Tubeket-Mentawai misalnya, kami punya desa binaan yang selama 15 tahun tak pernah mengenal pertanian padi. Alhamdulillah melalui perantara guru ngaji yang bertugas di sana akhirnya mereka bisa menanam padi bahkan sampai panen raya," ujar Adian.

Ia memberi contoh serupa di wilayah Pulau Semau, NTT. Adian mengatakan, guru ngaji DDII didukung LAZNAS Dewan Dakwah memberikan masyarakat setempat pelatihan, peralatan, dan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan panen madu dan pengolahannya. Hasilnya setiap bulan masyarakat dapat memanen 30-35 liter madu.

"Alhamdulillah, bersama Kementerian Agama belum lama ini kami juga meresmikan Kampung Zakat di Morowali Utara. Seribu pohon produktif dan 1.000 ton beras disalurkan untuk masyarakat setempat," kata ketua DDII.

Adian menambahkan, dalam Rakornas 2022, DDII sudah meluncurkan Fatwa Kebangsaan. Fatwa Kebangsaan ini muncul dalam rangka menegakkan NKRI. "Wawasan kebangsaan bagi DDII sudah pernah dicontohkan dan diteladankan tokoh-tokoh DDII yang juga para pejuang kemerdekaan seperti M Natsir, Syafruddin Prawira Negara, Mohammad Roem, dan lainnya," katanya.

DDII mengaku bersyukur karena pimpinan MPR berkenan ikut melepas keberangkatan para guru ngaji. "Ini menjadi dukungan moral yang penting serta penambah semangat bagi para guru ngaji, insya Allah," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement