Selasa 08 Aug 2023 15:56 WIB

Doa Nabi Isa di Waktu Pagi agar Mendapat Rahmat 

Doa Nabi Isa bisa dibacakan saat pagi hari.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Orang tengah berdoa di pagi hari (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Orang tengah berdoa di pagi hari (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Banyak keberkahan yang diturunkan Allah SWT pada waktu pagi. Itu sebabnya Rasulullah SAW mengajarkan pada umatnya agar melanjutkan aktivitas setelah melaksanakan sholat subuh. Dan dilarang bagi seorang Muslim tidur pada waktu pagi. 

Dianjurkan untuk memperbanyak zikir dan doa ketika masuk waktu pagi. Salah satu doa yang baik untuk dibaca adalah doa yang pernah dibaca oleh nabi Isa Alaihissalam dan diajarkan nabi Muhammad SAW pada umatnya. Berikut doanya sebagaimana terdapat dalam kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al Ghazali. 

Baca Juga

اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ لَا أَسْتَطِيعُ دَفْعَ مَا أَكْرَهُ ، وَلَا أَمْلِكُ نَفْعَ مَا أَرْجُو وَأُصْبحَ الْأَمْرُ  بِيَدِك لا بيد غَيْرِيك وَأَصْبَحْتُ مُرْتَهِنًا بِعَمَلِي فَلَا فَقِيرَ أَفْقَرُ مِنِّي.

Allahumma inny ashbahtu laa astathiy'u daf'i maa akrohu, wala amliku ma arju. Wa asbihal Amru biyadika la biyadk ghoirika wa ashbahtu murtahinna bi'amaliy fala faqiro afqoru minni. 

Artinya: Ya Allah sesungguhnya aku memasuki pagi, yang tidak kuasa bagiku menolak perkara yang engkau benci, dan aku tidak punya kemampuan mengambil manfaat dari suatu hal yang ku harapkan. Dan aku memasuki pagi dengan segala urusan semuanya di tangan kekuasaan-Mu, tidak di tangan kekuasaan yang lain selain-Mu, dan aku memasuki pagi, sedangkan tergadai amalku, maka tidak ada orang fakir yang lebih membutuhkan rahmat-Mu daripada aku.

(Lihat Bidayatul Hidayah hlaman 102 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut)

Doa ini dapat dilanjutkan dengan doa berikut: 

اللَّهُمَّ لَا تُشْمِّتْ بِي عَدُوِّي ، وَلَا تَسُؤْ بِي صَدِيقِي ، وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتِي فِي دِينِي وَلَا تَجْعَل الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّي وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِي ، وَلَا تُسَلِّطْ عَلَى مَنْ لَا يَرْحَمُنَى 

Allahumma laa tusymit biy 'aduwwiy, wala tasu biy shodriy, wala mushibaty fiy diyniy wala taj'ali Dunya akbaro hammiy wala mablagho 'ilmiy walantusalith 'ala man la yarhamna. 

Artinya: Ya Allah jangan Engkau membuat gembira pada musuh-musuhku atas musibah yang menimpaku. Dan jangan Engkau mempersulit sahabatku karena aku, dan jangan menjadikan musibahku menjadi musibah bagi agamaku, dan jangan Engkau jadikan dunia sebesar-besarnya perhatianku dan jangan pula jadikan dunia menjadi tujuan ilmuku, jangan beri kekuasaan karena dosaku kepada orang yang tidak punya belas kasih. 

Dua doa di atas merupakan doa yang dianjurkan oleh Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah yang dibaca setelah sholat Maktubah dan membaca wirid. 

 

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement