Selasa 08 Aug 2023 18:09 WIB

Musim Kemarau, Pemkab Bogor Belum Bisa Salurkan Air untuk Pertanian

Pemkab Bogor dibantu TNI-Polri menyalurkan air bersih untuk kebutuhan warga

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Perumda Air Minum Tirta Kahuripan.  Sejak awal Mei 2023 menjelang musim kemarau, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sudah menyalurkan sekitar 340 ribu liter air bersih ke daerah kekurangan air.
Foto: istimewa
Perumda Air Minum Tirta Kahuripan. Sejak awal Mei 2023 menjelang musim kemarau, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sudah menyalurkan sekitar 340 ribu liter air bersih ke daerah kekurangan air.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejak awal Mei 2023 menjelang musim kemarau, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sudah menyalurkan sekitar 340 ribu liter air bersih ke daerah kekurangan air. Kendati demikian, air yang disalurkan baru bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan belum bisa menyentuh sektor pertanian.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan, mengatakan Pemkab Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Kahuripan dan pengusaha air curah. Serta dibantu TNI-Polri untuk menyalurkan air bersih untuk melayani kebutuhan dasar warga seperti mencuci dan mandi. 

“Yang bisa kami layani kebutuhan dasar dulu lah. Kalau untuk mengairkan aliran mengairi sawah atau kebun belum bisa. Kami sifatnya untuk pelayanan masyarakat, bantu air buat mandi, cuci, dan sebagainya. Baru itu dulu,” kata Iwan, Selasa (8/8/2023).

Iwan mengatakan, kekeringan ini tentu berdampak pada aspek pertanian. Terutama pada masyarakat yang bercocok tanam setiap tiga bulan sekali.

Terlebih, kata Iwan, masuknya el nino atau fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal di Samudera Pasifik, seharunya diantisipasi dari jauh-jauh hari.

“Dari awal masalah el nino harus diantisipasi jauh-jauh hari dan awal bulan kemarin saya sudah minta BPBD koordinasi untuk membantu masyarakat yang kekeringan segera dilayani dibantu untuk air bersih dan kepentingan lain. Dari bantuan melalui saluran baru, tangki, atau truk,” jelasnya.

Lebih lanjut, Iwan menyebutkan, dari laporan sementara ada delapan kecamatan di Kabupaten Bogor yang mengalami kekeringan maupun kekurangan air. Di mana sebagian besar terjadi di wilayah barat dan timur Kabupaten Bogor.

Untuk penanganan jangka pendek, Iwan mengaku telah menggelar rapat dengan bagian Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), agar membuat sumur bor untuk masyarakat. Di antaranya dengan bantuan dari CSR

“Bukan buat perusahaan, tapi buat masyarakat yang mudah-mudahan jangka pendeknya terlayani,” kata Iwan.

Sedangkan, sambung dia, untuk jangka panjangnya Pemkab Bogor akan membuat sumur bor untuk jangka panjang. Terutama untuk wilayah yang kerap terdampak kekeringan setiap tahunnya, selain dari PDAM.

Termasuk, kata dia, pembangunan bendungan Cibeet dan Cijuray di wilayah timur Kabupaten Bogor. “Ya mudah-mudahan segera direalisasikan pusat,” kata Iwan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement