Selasa 08 Aug 2023 18:23 WIB

Politisi PDIP Komentari Dugaan Hinaan Rocky Gerung ke Presiden: Pantas Disanksi Moral

Respons Jokowi tak pedulikan makian Rocky Gerung dinilai tepat

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Muchamad Nabil Haroen menyebut respons Jokowi tak pedulikan makian Rocky Gerung dinilai tepat
Foto: Republika/Muhyiddin
Muchamad Nabil Haroen menyebut respons Jokowi tak pedulikan makian Rocky Gerung dinilai tepat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat Politik Rocky Gerung akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat setelah menyebut Presiden, 'Bajingan Tolol'. 

Namun, Presiden Joko Widodo tidak menanggapi ujaran kebencian dari Rocky Gerung dan menganggapnya sebagai hal kecil.

Baca Juga

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), M Nabil Haroen atau Gus Nabil menilai, respons Presiden Jokowi itu sudah tepat. 

"Bagi saya, respons Presiden Jokowi sudah tepat, tidak perlu merespons. Namun, harus ada sanksi terhadap Rocky Gerung, baik sanksi hukum maupun moral," ujar Gus Nabil dalam siaran pers yang diterima Republik.co.id, Selasa (8/8/2023). 

Dia mengatakan, sanksi hukum biarlah menjadi fokus para penegak hukum. Sedangkan masyarakat bisa memberi sanksi moral dengan tidak memberi ruang atau panggung bagi Rocky. 

"Jika tidak ada komunitas, kampus, maupun pihak yang mengundang atau mendengarkan Rocky, maka itulah sanksi yang menyakitkan baginya," ucap Gus Nabil. 

Dia menambahkan, Rocky Gerung yang menghina presiden Jokowi merupakan catatan bagi semua tentang bagaimana seharusnya berdemokrasi.

Memang, kata dia, mengkritik presiden itu boleh, tapi jangan sampai menghina. "Mengkritik boleh saja, tapi jangan sampai mencaci maki atau menghina," kata Gus Nabil.

"Rocky Gerung telah melemparkan hinana dan cacian, ia menciptakan gelembung kebencian di masyarakat kita. Gelembung kebencian inilah yang berbahaya, menjadi duri dalam demokrasi," jelas dia. 

Baca juga: Alquran Bukan Kalam Allah SWT Menurut Panji Gumilang, Ini Bantahan Tegas Prof Quraish

Perkara ini berawal saat Rocky menyampaikan orasi dalam pertemuan aliansi buruh di Bekasi beberapa hari lalu. Potongan video orasinya tersebar di media sosial, yang isinya mengkritik keras Presiden Jokowi terkait mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). 

"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaan dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tapi ambisi Jokowi adalah pertahankan legacy. Dia masih ke China nawarin IKN. Masih mondar-mandir dari ke koalisi ke koalisi lain, cari kejelasan nasibnya," ujar Rocky dalam video tersebut. 

Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar

 

 

Dia pikirin nasibnya sendiri, dia nggak pikirin kita. Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat, tapi bajingan tolol sekaligus pengecut. Bajingan tapi pengecut," kata Rocky melanjutkan. 

Namun dia telah mengklarifikasi pernyataannya itu. Dia membantah telah menghina Jokowi. "Saya menghina Presiden, bukan Jokowi-nya. Itu bedanya tuh. Jadi mesti bedain, presiden itu adalah fungsi, dia tidak permanen, setiap lima tahun kita pilih," kata Rocky dalam wawancaranya dengan FNN yang diunggah di kanal YouTube Rocky Official, Selasa (1/8/2023). 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement