REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sejumlah kecelakaan lalu lintas terjadi di jalur Ring Road, DIY dalam beberapa pekan terakhir. Kecelakaan tersebut bahkan hingga menimbulkan adanya korban jiwa.
Menanggapi hal ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Sumariyoto menegaskan agar masyarakat tidak menganggap kurangnya penerangan sebagai penyebab utama kecelakaan di kawasan tersebut. Meski, Sumariyoto tidak menampik minimnya penerangan di Ring Road.
"Memang sekarang kami rasakan bahwa penerangan kurang, tapi jangan sebagai penyebab utama (kecelakaan)," kata Sumariyoto kepada Republika, Selasa (8/8/2023).
Sumariyoto menuturkan, kesalahan dan tidak patuhnya pengendara juga dapat menjadi penyebab terjadinya kecelakaan di jalur Ring Road. Ia menyebut, kecepatan maksimal berkendara di DIY yang diperbolehkan yakni 60 kilometer per jam.
Sedangkan, tidak sedikit kecelakaan yang terjadi karena kecepatan berkendara lebih dari batas maksimal tersebut. "Jalan nasional itu maksimal hanya diperbolehkan 60 kilometer per jam. Seterang apapun jalan kalau kecepatan sudah 120 kilometer per jam, ya siapapun juga enggak akan selamat," ucapnya.
Untuk itu, ia meminta agar pengendara mematuhi aturan serta rambu lalu lintas khususnya di jalur yang rawan akan kecelakaan. "Kita juga berharap bahwa perilaku berkendara juga harus diperhatikan," ungkap Sumariyoto.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah kecelakaan maut terjadi di jalur Ring Road, DIY. Seperti yang terjadi di Jalan Siliwangi atau Ring Road Barat Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Senin (31/7/2023) malam. Di hari yang sama kecelakaan juga terjadi di daerah Demak Ijo, Sleman.
"Ya ada beberapa kejadian di sebelumnya di selatan Demak Ijo ada, kemudian di utaranya Penggal itu juga ada," kata Kanit Gakkum Satlantas Polresta Sleman Iptu Catur Bowo Laksono saat dihubungi, Rabu (2/8/2023)
Catur mengimbau kepada para pengendara khususnya ruas jalan Ring Road Barat untuk berhati-hati. Sebab banyak pengendara khususnya roda dua yang melawan arus saat melintasi jalan tersebut.
"Karena saat mau menyeberang dari yang sebelah Barat itu dari penggal ke penggal itu melawan arus," ucapnya.
Selain itu, para pengemudi juga diimbau untuk memperhatikan batas kecepatan kendaraan saat berkendara. Ia juga berpesan agar pengendara tetap konsentrasi saat berkendara. "Karena sebagian besar dilakukan juga karena human error," ungkapnya.