Selasa 08 Aug 2023 19:40 WIB

LESBUMI dan ISNU Jatim Jajaki Mohammad Koesnoe Jadi Pahlawan Nasional

Mohammad Koesnoe merupakan tokoh pendidikan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Hafil
Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (LESBUMI) NU Jawa Timur dan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) melakukan seminar pembahasan sosok Mohammad Koesnoe di Griya Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Selasa (8/8/2023). 
Foto: Republika/Wilda Fizriyani 
Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (LESBUMI) NU Jawa Timur dan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) melakukan seminar pembahasan sosok Mohammad Koesnoe di Griya Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Selasa (8/8/2023). 

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (LESBUMI) NU dan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur (Jatim) tengah menjajaki sosok Muhammad Koesnoe untuk nantinya dapat diusulkan sebagai pahlawan nasional. Salah satu hal yang dilakukan keduanya, yakni mengadakan seminar untuk mempelajari sosok dan pemikiran Mohamad Koesnoe di Griya Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Selasa (8/8/2023).

Ketua LESBUMI NU Jatim, Nonot Sukrasmono menyatakan, hal yang melatarbelakangi LESBUMI NU bersama ISNU mengadakan seminar adalah berkaitan dengan peran kedua lembaga tersebut. "Dua-duanya punya kewajiban untuk salah satunya menggali potensi para pejuang atau tokoh NU," kata Nonot saat ditemui Republika

Baca Juga

Dari berbagai informasi, lembaganya bersama ISNU menemukan bahwa ada seorang profesor yang sangat peduli terhadap NU bernama Mohammad Koesnoe. Sosok ini juga termasuk tokoh pendidikan di Indonesia. Hal ini karena selama hidupnya mengabdi pada dunia pendidikan seperti menjadi pendiri SMA di Madiun, IAIN Malang, UNISMA dan lain-lain. 

Selain itu, Mohammad Koesnoe dalam catatan sejarah perjuangan juga termasuk orang yang fokus dalam bidang kemiliteran. "Beliau sangat luar biasa walaupun seorang militer tetapi tidak menyurutkan kemiliteran dan jiwa pendidiknya. Dia seorang militer, juga seorang pendidik, guru," ucapnya.