Selasa 08 Aug 2023 20:07 WIB

Lebih dari Seribu Orang Dievakuasi Saat Kebakaran Hutan di Portugal yang Terus Meluas

Suhu tinggi dan angin kencang telah mempersulit upaya pemadaman api.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Kebakaran Hutan
Foto: Antara
Ilustrasi Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, ODEMIRA -- Ratusan petugas pemadam kebakaran berjuang keras pada hari Selasa (8/8/2023), untuk memadamkan kobaran api yang berkobar di wilayah Portugal selatan. Kebakaran ini telah menghanguskan ribuan hektar lahan dan memaksa evakuasi sekitar 1.400an orang.

Kebakaran hutan, yang saat ini ditangani oleh lebih dari 850 petugas pemadam kebakaran dan enam pesawat pengebom air, dimulai pada hari Sabtu (5/8/2023) di kotamadya Odemira, di wilayah Alentejo. Tetapi sejak itu kebakaran terus menyebar ke selatan ke arah Algarve, salah satu tujuan wisata utama Portugal.

Baca Juga

Suhu tinggi dan angin kencang telah mempersulit upaya pemadaman api, yang telah menghancurkan sekitar 6.700 hektar lahan. Sesaat sebelum matahari terbenam pada hari Senin (7/8/2023), langit di Odemira menjadi gelap karena awan asap yang sangat besar memenuhi udara.

Jose Ribeiro, komandan otoritas darurat dan perlindungan sipil, mengatakan bahwa kondisi cuaca diperkirakan akan tetap menjadi tantangan. Sementara itu, Walikota Odemira, Helder Guerreiro, menyebut situasi ini "kritis, sulit dan kompleks." 

Sementara Ribeiro mengatakan bahwa ada "banyak pekerjaan" yang harus dilakukan untuk mengendalikan kebakaran. "Ini adalah situasi yang mengkhawatirkan," kata Ribeiro kepada para wartawan dalam sebuah pengarahan pagi, menambahkan bahwa ada dua front aktif, dengan satu front menuju Monchique, sebuah daerah pegunungan hijau yang subur di pedesaan Algarve.

Monchique, yang terakhir kali terbakar pada tahun 2018, populer di kalangan penduduk setempat dan turis karena mata air panas dan hotelnya. Sebanyak 19 desa kecil, salah satunya di Monchique, empat akomodasi wisata dan tempat berkemah telah dievakuasi untuk berjaga-jaga. Beberapa jalan telah diblokir, kata pihak berwenang.

Negara-negara Eropa Selatan seperti Portugal telah bergulat dengan suhu panas yang memecahkan rekor, bahkan selama puncak musim turis di musim panas. Kondisi ini yang mendorong pihak berwenang untuk memperingatkan risiko kesehatan.

Para ilmuwan mengatakan bahwa gelombang panas menjadi lebih sering terjadi, lebih kuat, dan tersebar di seluruh musim karena perubahan iklim.

Tiga distrik di bagian utara Portugal berada dalam kondisi siaga merah pada hari Selasa (8/8/2023), karena suhu diperkirakan akan meningkat hingga 41 derajat Celcius (105,8 Fahrenheit) di kota Castelo Branco di bagian utara. Di Alentejo, termometer akan mencapai 40 derajat Celcius di Evora dan 38 derajat Celciua di Beja.

Pihak berwenang telah menyatakan lebih dari 120 kota di seluruh Portugal, termasuk di Lisbon, Alentejo dan Algarve, berada pada risiko maksimum kebakaran hutan.

"Kondisi cuaca yang akan kita alami dalam beberapa hari ke depan berarti setiap kejadian kecil (kebakaran) dapat menjadi besar," ujar Menteri Perlindungan Sipil Patricia Gaspar dalam sebuah konferensi pers. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement