Rabu 09 Aug 2023 11:00 WIB

Barista Tuli Abel Cerita Kesulitan Mencari Kerja Bagi Disabilitas

Era digital memberi kemudahan kelompok disabilitas mencari info lowongan pekerjaan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Indira Rezkisari
Barista Sunyi Coffee Abel berpose saat ditemui Republika di Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (1/8/2023). Sunyi Coffee mememberdayakan penyandang disabilitas untuk bekerja sebagai barista dan pramusaji.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Barista Sunyi Coffee Abel berpose saat ditemui Republika di Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (1/8/2023). Sunyi Coffee mememberdayakan penyandang disabilitas untuk bekerja sebagai barista dan pramusaji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mencari pekerjaan bukan hal yang mudah. Apalagi, jika terlahir atau mengalami kondisi disabilitas. Seperti yang terjadi pada Abel (22 tahun) yang terlahir tuli.

Saat ini, Abel beruntung karena sudah bekerja barista full time ke Kafe Sunyi. Kafe yang terletak di kawasan Barito Jakarta Selatan tersebut memang hanya menerima staf dengan disabilitas.

Baca Juga

Abel mengaku sangat senang bisa bekerja di Kafe Sunyi. Ia mengakui tidak mudah saat ini untuk mendapat pekerjaan bagi penyandang disabilitas.

"Senang banget karena teman-teman senior barista suka ngajarin aku bahasa isyarat dan bikin kopi. Jadi kerja kami satu tim bagus," kata Abel kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Abel sebelumnya kesulitan mendapat kerja karena kondisinya yang tuli. Sebelum di Kafe Sunyi, dia pernah melamar di salah satu restoran cepat saji. Sayangnya, dia tidak mendapat kesempatan bekerja. Hingga suatu hari dia mendapat informasi lowongan kerja dari Instagram.

"Dapat informasi dari Instagram pekerjaan di Kafe Sunyi. Akhirnya tertarik untuk daftar. Belum ada pengalaman jadi barista. Jadi semuanya belajar di Sunyi," ucap dia.

Selain sebagai barista, Abel juga merupakan atlet bulu tangkis. Dia sudah berkecimpung dalam dunia bulu tangkis sejak usia 10 tahun. Kecintaannya pada bulu tangkis didukung penuh oleh keluarga, khususnya sang ayah yang juga mantan atlet bulu tangkis.

Dia berhasil meraih emas dalam beberapa pertandingan. Untuk saat ini, dia sedang mempersiapkan pertandingan pada September nanti. Dia menyelipkan waktu untuk latihan di tengah sibuknya rutinitas hariannya.

"Aku mengatur waktu antara kerja dan latihan. Kalau misalnya lagi off schedule, aku bisa langsung latihan. Biasanya, kalau masuk kerja siang latihannya pagi. Jadi setelah latihan pagi langsung kerja," kata dia.  

Masih ada mimpi yang Abel ingin raih, yaitu mengajar bulu tangkis untuk anak-anak dan orang dewasa. Sebenarnya, kegiatan itu sudah dia lakukan saat ini.

"Mau mengajak lebih banyak anak tuli untuk jadi atlet badminton. Biasanya aku juga melatih mereka. Ada juga orang dewasa yang mau belajar, aku bantu," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement