Rabu 09 Aug 2023 09:37 WIB

IHSG Rebound Saat Bursa Global Melemah

IHSG menguat sebesar 0,20 persen ke level 6.882,01.

Rep: Retno Wulandhari / Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Rabu (9/8/2023). IHSG menguat sebesar 0,20 persen ke level 6.882,01.
Foto: Republika/Prayogi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Rabu (9/8/2023). IHSG menguat sebesar 0,20 persen ke level 6.882,01.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Rabu (9/8/2023). IHSG menguat sebesar 0,20 persen ke level 6.882,01 setelah mengalami koreksi pada perdagangan kemarin sebesar 0,25 persen. 

Penguatan IHSG terjadi di tengah melemahnya bursa global. Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan, indeks saham di Asia pagi ini, dibuka beragam dengan kecenderungan melemah, menjelang rilis data inflasi Cina yang diprediksi mengalami penurunan lebih lanjut.

Baca Juga

"Inflasi Cina diproyeksikan turun menjadi 0,4 persen yoy di Juli dari nol persen pada bulan sebelumnya. Sementara inflasi di level produsen juga diprediksi akan turun menjadi 4,1 persen yoy menyusul deflasi 5,4 persen yoy di Juni," kata Phillip Sekuritas Indonesia. 

Indeks saham utama di Wall Street semalam ditutup turun setelah penurunan (downgrade) rating sektor perbankan memicu aksi jual. Agen pemeringkat Moody’s Investors Service memangkas rating utang 10 bank di AS yang berukuran kecil dan menengah serta menempatkan enam bank dalam daftar pengawasan untuk diturunkan peringkatnya.

Moody’s mengatakan hasil kinerja keuangan kuartal II 2023 bank-bank yang diturunkan peringkatnya memperlihatkan tekanan profitabilitas yang mengurangi kemampuan mereka menghimpun modal secara internal.

Padahal, kepercayaan investor secara perlahan mulai pulih atas sektor perbankan AS setelah kebangkrutan tiga bank di awal tahun ini, termasuk kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) yang sempat mengguncang sistem keuangan AS.

Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun turun lebih dari 5 bps menjadi 4,03 persen setelah Presiden Federal Reserve Bank di Philadelphia, Patrick Harker, memberi sinyal bank sentral AS (Federal Reserve) mungkin berada di akhir siklus kenaikan suku bunga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement