REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Bus Trans Pakuan Kota Bogor sudah diuji coba selama dua pekan menjadi feeder atau angkutan pengumpan LRT Jabodebek. Bus Trans Pakuan dimanfaatkan untuk layanan penumpang menuju Stasiun LRT Cibubur.
Masa uji coba bus Trans Pakuan sebagai feeder LRT ini dijadwalkan mulai 24 Juli hingga 4 Agustus 2023. Dua unit bus dioperasikan selama masa uji coba. Menurut Direktur Perumda Trans Pakuan Kota Bogor, Rachma Nissa Fadliya, selama masa uji coba ini hasilnya belum maksimal.
“Belum maksimal sejauh ini. Jumlah penumpang kita selama uji coba dua minggu ini hanya berada di angka 134 orang,” kata Nissa, Selasa (8/8/2023).
Karena itu, Nissa mengatakan, pihaknya berupaya menggencarkan sosialisasi agar bus Trans Pakuan dapat dioptimalkan untuk layanan penumpang menuju Stasiun LRT Cibubur. Menurut dia, masa uji coba pun diperpanjang. “Jadi, uji coba kami perpanjang dua minggu ke depan dan sosialisasi kami tingkatkan lagi,” ujar dia.
Bus feeder itu disebut akan beroperasi selama hari kerja mulai pagi hingga sore dari Stasiun Baranangsiang dan Bubulak, Kota Bogor. Untuk tarifnya, menurut Nissa, selama masa uji coba masih Rp 15 ribu per penumpang.
Terpisah, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menilai hasil uji coba bus Trans Pakuan sebagai angkutan pengumpan LRT selama dua pekan lalu belum bisa dijadikan sebagai tolok ukur. “Unitnya terbatas dan masih uji coba. Kita masih akan evaluasi dulu dan sosialisasi. Masih belum jadi ukuran saat ini,” kata Bima Arya.
Dalam upaya mengoptimalkannya, Bima Arya mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berkoordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan pihak Trans Jakarta. Salah satunya terkait subsidi untuk penumpang bus.
“Yang pasti kita bicarakan terus dengan BPTJ dan juga Trans Jakarta, agar kerja sama itu juga bisa memberikan subsidi kepada pelanggan. Konektivitasnya belum maksimal, tapi kita akan terus evaluasi,” kata Bima Arya.