Rabu 09 Aug 2023 13:28 WIB

Hampir Setahun Beroperasi, PLTS Tol Bali-Mandara Pangkas Emisi 358 Ton CO2

Produksi listrik dari pembangkit tenaga surya ini mencapai 453,6 ribu kilowatt-hour.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Jalan Tol Bali-Mandara berkapasitas 400 kilowatt-peak (KWp) yang dibangun PT Bukit Asam Tbk  melalui anak perusahaannya, PT Bukit Energi Investama.
Foto: Dok Bukit Asam
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Jalan Tol Bali-Mandara berkapasitas 400 kilowatt-peak (KWp) yang dibangun PT Bukit Asam Tbk melalui anak perusahaannya, PT Bukit Energi Investama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Jalan Tol Bali-Mandara yang dibangun PT Bukit Asam Tbk melalui anak perusahaannya, PT Bukit Energi Investama tercatat berhasil memangkas laju emisi gas rumah kaca. 

Dalam sembilan bulan terakhir, tepatnya sejak September 2022 hingga Juni 2023, PLTS Tol Bali-Mandara berhasil memangkas emisi sebanyak 358,4 ton CO2 ekuivalen. Sementara produksi listrik dari pembangkit tenaga surya ini mencapai 453,6 ribu kilowatt-hour (kWh).

Baca Juga

Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rafli Yandra mengatakan, sinergi dengan Jasa Marga dalam pengembangan PLTS ini merupakan wujud konkret dukungan dalam upaya pengurangan emisi karbon global. 

"PLTS Tol Bali-Mandara telah beroperasi dengan sangat baik sehingga menghasilkan manfaat positif bagi iklim bisnis energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia berupa pemanfaatan energi bersih yang telah sukses diaplikasikan pada skala komersial," kata Rafli dalam keterangan resminya, diterima Republika.co.id, Rabu (9/8/2023).

Rafli menambahkan, PTBA memiliki visi untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan. Transformasi sedang dijalankan PTBA, portofolio pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) terus diperluas.

"Kami terus berupaya mengoptimalkan potensi-potensi yang ada untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, dengan menitikberatkan pada keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan," ujar Rafli.

Dengan total kapasitas maksimum 400 Kilowatt-peak (kWp), panel surya PLTS ini dipasang di enam titik, masing-masing berasa di akses masuk dan keluar jalur motor di tiga gerbang tol Jalan Tol Bali-Mandara. Adapun panjang panel surya untuk masing-masing titik tersebut adalah 1 kilometer.

Adapun pasokan listrik yang diperoleh melalui PLTS tersebut menjadi sumber listrik yang ramah lingkungan untuk lampu penerangan jalan umum (PJU), kantor operasional, dan gerbang tol di Jalan Tol Bali-Mandara. 

Melihat keberhasilan PLTS tersebut, PTBA dan Jasa Marga kembali melakukan penandatanganan perpanjangan nota kesepahaman (MoU) untuk pengembangan PLTS di wilayah jalan tol lainnya yang berada di dalam pengelolaan Jasa Marga Group.

Selain di Bali, PTBA juga telah membangun PLTS di Bandara Soekarno-Hatta melalui kerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero). PLTS tersebut telah beroperasi penuh sejak 1 Oktober 2020 dengan kapasitas maksimal 241 kWp serta terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC).

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement