REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki semester kedua 2023, BP Tapera bakal lebih gencar menyalurkan pembiayaan kredit rumah Tapera melalui dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Tapera bagi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. Adapun total dana yang siap disalurkan yakni sebanyak Rp 12,2 triliun.
Komisioner BP Tapera, Adi Setianto, menjelaskan, berdasarkan monitoring per 4 Agustus 2023, pihaknya telah menyalurkan dana FLPP sebanyak Rp 14,6 triliun untuk 126.227 unit rumah di 9.233 perumahan.
Selain FLPP, juga disalurkan pembiayaan Rumah Tapera untuk aparatur sipil negara (ASN) senilai Rp 369,1 miliar untuk 3.254 unit rumah.
Adi optimistis BP Tapera dapat mencapai target penyaluran Rumah Tapera FLPP sebanyak 229.000 unit rumah senilai Rp 25,18 triliun, dan Pembiayaan Rumah Tapera untuk ASN sebanyak 12.072 unit senilai Rp 1,5 triliun.
”Kami berupaya optimal untuk terus mewujudkan rumah yang berkualitas, tepat sasaran dan dihuni dengan terus melakukan inovasi dan layanan prima, sehingga penyaluran dana FLPP maupun Tapera dapat terealisasi sesuai target yang ditetapkan oleh pemerintah” ungkap Adi Setianto.
Pada paruh kedua tahun ini, BP Tapera siap menyalurkan dana untuk Rumah Tapera sebanyak 111.591 unit rumah senilai Rp 12,12 triliun.
Jumlah itu terdiri dari dana FLPP sebanyak Rp 11,02 triliun untuk 102.773 unit rumah serta dana Tapera sebanyak Rp 1,1 triliun untuk 8.818 unit rumah.
“Ini dapat dioptimalisasikan BP Tapera melalui mitra strategis yaitu Bank Penyalur dan Pengembang dalam rangka meningkatkan penyaluran pembiayaan perumahan,” kata dia.
Adi menambahkan, BP Tapera juga mendukung penuh pelaksanaan akad massal yang dicanangkan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk sebanyak 10.000 unit rumah yang meliputi rumah subsidi maupun nonubsidi.