REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Kesehatan Nutrisi dan Metabolik Anak menyebutkan bahwa anak perlu terlebih dulu taat aturan makan terjadwal, barulah orang tua menerapkan waktu makan tidak lebih dari 30 menit. Hal ini demi menghindari dia nantinya menjadi sulit makan, stunting, atau gagal tumbuh akibat malnutrisi kronik dan obesitas.
"Urutan itu bukan 30 menit dulu, makan pakai jadwal. Makan di jam-jam yang selalu tertib di jam itu. Akhirnya anak akan terjadwal laparnya di jam-jam itu," ujar dr Novitria Dwinanda, SpA, Subsp, NPM, belum lama ini di Jakarta, dikutip Kamis (10/8/2023).
Novitria mengatakan, waktu makan diberi maksimal 30 menit mengingat umumnya anak tak akan lagi menikmati bersantap setelah melewati waktu itu. "Begitu lebih dari 30 menit, dia sudah mengantuk, bosan. Lalu ibunya ingin anak menghabiskan makanannya, akhirnya anaknya jadi sebel lihat sendok misalnya," kata dia.
Kemudian, anak selama makan tidak sambil menonton televisi dan di antara makan sebaiknya diberikan air putih. "Jadwalnya tiga kali makan, dia antaranya ada snack. Jadi snack bisa dua sampai tiga kali habis itu makannya tiga kali. Di mana letak susu? Bisa disamakan dengan snack, tergantung usianya," jelas Novitria yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah itu.
Orangtua juga perlu menciptakan lingkungan yang menyenangkan selama anak makan, termasuk menerapkan aturan makan sambil duduk dan tidak menjadikan makanan sebagai hadiah. Selain itu, sebaiknya berikan porsi kecil, beri makanan berbentuk pada terlebih dahulu baru cairan, selama makan sebaiknya anak tidak sambil berada di pangkuan seseorang namun berhadap-hadapan dengan sosok yang memberinya makan.
Kemudian, apabila anak tidak mau makan, cobalah mendiamkan dulu sebentar kemudian coba lagi. Bila dia masih menolak maka akhiri waktu makan karena tidak ada keharusan makanan harus habis.
"Nggak apa-apa berantakan. Jangan sibuk ngelap," kata dia.